Bisnis

Realisasi Investasi Kuartal IV-2024 Tembus Rp452,8 Triliun!

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan bahwa realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp452,8 triliun pada kuartal IV tahun 2024. Angka ini mencatat pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 23,8% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/YoY) dan 4,9% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ). Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia yang semakin menunjukkan stabilitas.

Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers yang diadakan pada 31 Januari 2025, menyampaikan bahwa dari total nilai investasi yang masuk, sektor investasi ini telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 580.916 orang di kuartal IV. Ini merupakan peningkatan sebesar 26,9% YoY, yang menandakan bahwa realisasi investasi berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja baru di negara ini. “Tenaga kerja adalah PR kita yang utama. Angka penciptaan lapangan kerja ini terjadi karena investasi masuk ke Indonesia,” ungkap Rosan.

Dari total realisasi investasi, pencapaian ini merepresentasikan 27,4% dari target investasi nasional yang ditetapkan sebesar Rp1.650 triliun. Selain itu, capaian ini juga mencakup 36,5% dari target dalam Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan senilai Rp1.239,3 triliun.

Sebagian besar (54,3%) dari total investasi yang masuk berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), dengan kontribusi mencapai Rp245,8 triliun, dan mengalami pertumbuhan sebesar 33,3% YoY. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatatkan nilai investasi sebesar Rp207,0 triliun atau sekitar 45,7% dari total, meningkat 14,1% YoY. “PMA dan PMDN, dua-duanya meningkat, PMA kenaikannya lebih tinggi,” jelas Rosan, menandakan bahwa Indonesia tetap menjadi magnet bagi investor asing.

Menariknya, aliran investasi tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Data menunjukkan bahwa 57,5% dari total investasi, yang setara dengan Rp260,4 triliun, dialirkan ke luar Pulau Jawa. Angka ini mengalami lonjakan sebesar 40,8% YoY. Sementara itu, investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp192,4 triliun atau 42,5% dari total investasi, tumbuh 6,4% YoY. Perimbangan ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Berbicara mengenai sektor industri, realisasi investasi dari PMA didominasi oleh industri logam dasar yang menyumbang sebesar USD3,4 miliar atau 20,6% dari total PMA. Selain itu, sektor industri kertas, pertambangan, industri makanan, dan jasa lainnya juga memberikan kontribusi yang signifikan, masing-masing dengan angka USD2,1 miliar, USD1,3 miliar, USD1,3 miliar, dan USD1,1 miliar. Untuk PMDN, sektor yang menyumbang terbesar adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi, dengan nilai mencapai Rp32,5 triliun, diikuti oleh industri pertambangan (Rp32,2 triliun), kemudian perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp20 triliun), serta jasa lainnya (Rp17,3 triliun).

Secara keseluruhan, realisasi investasi yang mencapai Rp452,8 triliun di kuartal IV-2024 mencerminkan optimisme pasar terhadap perekonomian Indonesia, serta menunjukkan bahwa baik investasi dari dalam negeri maupun asing berkontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tren positif ini diharapkan dapat berlanjut ke depan, membantu Indonesia dalam mencapai target-target investasinya yang ambisius.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button