
Jakarta, Podme.id – Harga emas yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) mengalami lonjakan signifikan pada hari ini, 29 Maret 2025, dengan harga mencapai Rp 1.806.000 per gram. Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya harga emas ditutup pada angka Rp 1.792.000 per gram. Dengan tambahan sebesar Rp 14.000, harga ini mencetak rekor baru bagi Antam, menunjukkan tren positif di pasar emas domestik.
Dari informasi yang diterima dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas juga mengalami kenaikan yang sama, menjadi Rp 1.657.000 per gram. Kenaikan ini menunjukkan antusiasme pasar terhadap produk logam mulia di tengah meningkatnya minat investasi masyarakat.
Berikut adalah rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran pada hari ini:
– 0.5 gram: Rp 953.000
– 1 gram: Rp 1.806.000
– 5 gram: Rp 8.005.000
– 10 gram: Rp 17.555.000
– 25 gram: Rp 43.762.000
– 50 gram: Rp 87.445.000
– 100 gram: Rp 174.812.000
– 250 gram: Rp 436.765.000
– 500 gram: Rp 873.320.000
– 1.000 gram: Rp 1.746,6 miliar
Informasi lebih lanjut mengenai harga emas ini juga menunjukkan bahwa harga jual yang dinyatakan belum termasuk pajak. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 34/PMK.10/2017, transaksi penjualan emas batangan akan dikenakan potongan pajak. Untuk penjualan kembali emas batangan kepada PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, pemilik NPWP dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen, sementara non-NPWP terkena tarif 3 persen.
Tren harga emas ini beberapa waktu terakhir mencerminkan kondisi pasar global yang berfluktuasi, di mana permintaan terhadap emas sebagai aset aman cenderung meningkat, terutama di saat ketidakpastian ekonomi. Keberlanjutan tren ini patut diperhatikan oleh investor dan masyarakat yang tertarik untuk berinvestasi di pasar emas.
Mengamati pergerakan harga emas dalam beberapa pekan terakhir, banyak pakar ekonomi mengatakan bahwa faktor-faktor seperti inflasi, peningkatan suku bunga, serta ketegangan geopolitik berperan penting dalam menentukan harga emas. Dalam situasi ini, banyak orang melihat emas tidak hanya sebagai barang investasi, tetapi juga sebagai sarana untuk melindungi nilai kekayaan.
Sementara itu, di daerah lain, harga komoditas juga mengalami fluktuasi. Banyak masyarakat yang juga mengeluhkan kenaikan harga barang pokok, menambah tantangan di tengah kenaikan harga emas. Bagi sebagian investor, pergerakan harga emas yang meningkat bisa menjadi sinyal untuk memanfaatkan momen ini sebelum harga berpotensi naik lebih tinggi.
Kondisi pasar dan kepercayaan investor terhadap emas diharapkan akan terus terjaga, mengingat sejarah panjang emas sebagai instrumen penyimpan nilai. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi saat ini, emas tetap menjadi salah satu pilihan utama bagi pelaku pasar untuk berinvestasi dan melindungi kekayaan mereka.
Dengan perkembangan terbaru ini, calon pembeli disarankan untuk memantau terus pergerakan harga dan melakukan evaluasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi di logam mulia. Pastikan untuk memperhatikan kebijakan pajak yang berlaku agar investasi yang dilakukan tetap menguntungkan. Para pelaku pasar diminta untuk tetap waspada terhadap perubahan yang dapat memengaruhi pasar emas di masa mendatang.