Rencana Arab untuk Gaza: Pelaksanaan dan Biaya yang Terlibat

Para pemimpin Arab, terutama dari Mesir, baru-baru ini mengumumkan rencana strategis untuk membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat konflik baru-baru ini. Rencana ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan kemanusiaan, melainkan juga untuk merestrukturisasi infrastruktur yang rusak di wilayah tersebut. Namun, pertanyaan utama yang muncul adalah bagaimana rencana itu akan dilaksanakan dan berapa biayanya?

Dalam pertemuan puncak di Kairo, para pemimpin menyepakati sejumlah langkah konkret untuk memastikan pemulihan Gaza. Salah satu langkah utama adalah penyediaan perumahan sementara bagi para pengungsi selama tahap rekonstruksi. Ada tujuh lokasi yang telah ditentukan, dimaksudkan untuk menampung lebih dari 1,5 juta orang, dengan kemampuan masing-masing lokasi sebagai berikut:

1. Lokasi 1: Rafah – kapasitas 213.000 orang.
2. Lokasi 2: Khan Younis – kapasitas 223.000 orang.
3. Lokasi 3: Deir al-Balah – kapasitas 184.000 orang.
4. Lokasi 4: Kota Gaza – kapasitas 353.000 orang.
5. Lokasi 5: Gaza Utara – kapasitas 197.000 orang.
6. Lokasi 6: Kota Gaza – kapasitas 176.000 orang.
7. Lokasi 7: Kota Gaza – kapasitas 176.000 orang.

Rencana rekonstruksi ini akan dilaksanakan dalam beberapa fase. Fase pertama adalah pemulihan awal yang direncanakan berlangsung selama enam bulan dengan perkiraan biaya sebesar USD 3 miliar. Aktivitas dalam fase ini meliputi pembersihan puing-puing di jalur penting, penyediaan unit rumah sementara, serta perbaikan pada 60.000 unit rumah yang rusak sebagian.

Setelah fase pemulihan awal, program akan berlanjut ke fase rekonstruksi yang terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang berlangsung selama 2 tahun, memerlukan dana sekitar USD 20 miliar. Prioritas pada tahap ini akan mencakup pemulihan infrastruktur, penyelesaian pembersihan puing, serta pembangunan 200.000 unit rumah permanen baru untuk menampung 1,6 juta orang.

Tahap kedua dari rekonstruksi adalah memperluas infrastruktur dan fasilitas layanan, yang diharapkan berlangsung selama 2,5 tahun dengan estimasi biaya mencapai USD 30 miliar. Fokus dalam tahap ini akan meliputi pembangunan pelabuhan, bandara, kawasan industri, serta penyelesaian pembangunan jalan pesisir.

Total biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana rehabilitasi ini diperkirakan mencapai USD 53 miliar. Rincian biaya terbagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut:

– Tahap pemulihan awal: USD 3 miliar untuk pembersihan ranjau, puing-puing, perumahan sementara, dan restorasi bangunan yang rusak.
– Tahap I rekonstruksi hingga 2027: USD 20 miliar untuk infrastruktur dan bangunan layanan.
– Tahap II rekonstruksi hingga 2030: USD 30 miliar untuk pembangunan kawasan industri dan fasilitas transportasi.

Dalam hal pendanaan, sumber-sumber finansial akan perlu didiversifikasi dan dikoordinasikan dengan baik. Badan-badan PBB, lembaga keuangan internasional, negara-negara donor, serta organisasi masyarakat sipil akan memainkan peran penting dalam mobilisasi dana. Selain itu, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, dana perwalian internasional akan dibentuk untuk mengawasi pengeluaran dan komitmen keuangan yang ada.

Rencana ini mencerminkan upaya serius dari negara-negara Arab dan para pemimpin global untuk merespons krisis kemanusiaan di Gaza. Dengan penyusunan strategi yang terperinci dan pendanaan yang signifikan, harapan untuk pemulihan yang berkelanjutan di Gaza dapat tercapai, meskipun masih ada banyak tantangan yang harus diatasi.

Berita Terkait

Back to top button