Respons Beckham Putra Usai Kena Sanksi Selebrasi di Persija vs Persib

Beckham Putra, pemain muda berbakat dari Persib Bandung, menyampaikan rasa kekecewaannya usai terkena sanksi larangan bermain akibat selebrasi kontroversial yang dilakukannya saat pertandingan melawan Persija Jakarta pada 16 Februari 2025. Dalam laga tersebut, Beckham melakukan selebrasi yang dikenal sebagai "ice cold" atau gerakan kedinginan. Namun, aksi tersebut berakibat fatal; Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi larangan bermain selama tiga pertandingan dan denda sebesar Rp75 juta.

Sanksi ini menuai banyak perhatian, terutama mengingat Beckham merasa selebrasinya tidak melanggar etika permainan. “Tentunya saya sangat kaget karena saya persiapan untuk pertandingan dan fokus ke pertandingan, tapi malam sebelum pertandingan ada surat dari Komdis bahwa Beckham menerima sanksi larangan tiga pertandingan dan Beckham sangat kecewa,” ungkapnya saat diwawancarai.

Berikut beberapa poin penting terkait sanksi yang diterima Beckham Putra:

  1. Latar Belakang Sanksi: Selebrasi Beckham dianggap melanggar kode disiplin PSSI tahun 2023 dan dinilai provokatif terhadap suporter lawan. Dalam pandangan Komdis, tindakan seperti ini dapat memicu reaksi negatif dari pendukung tim lawan.

  2. Reaksi dan Harapan Beckham: Beckham merasa heran mengapa selebrasi yang merupakan ekspresi di lapangan dapat berujung pada sanksi. Ia berharap agar keputusannya untuk mengajukan banding terhadap sanksi ini diterima.

  3. Pengalaman Masa Lalu: Pemilik nomor punggung 7 ini juga mengungkapkan bahwa ia teringat dengan kejadian sanksi yang menimpa timnya pada 2018, di mana Persib harus berkandang di Bali akibat sanksi. Hal tersebut berujung pada kegagalan tim meraih gelar juara.

  4. Kekhawatiran Pemain: Beckham berharap situasi ini tidak memperkeruh suasana tim. Ia mengajak teman-temannya untuk tetap tenang dan fokus pada pertandingan di masa depan.

Beckham dipastikan absen dalam laga melawan Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang berlangsung pada 22 Februari 2025. Meski demikian, pemain yang lebih suka disapa Etam ini menunjukkan tekad untuk tetap berlatih dan bersiap untuk kembali bertanding setelah masa sanksinya berakhir.

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak pemain yang terkena sanksi akibat tindakan yang sama, menunjukkan bahwa PSSI semakin ketat dalam penerapan disiplin. Hal ini menjadi perhatian bagi para pemain untuk lebih berhati-hati dalam mengekspresikan diri saat berada di lapangan.

Melihat sisi positif, Beckham berharap bahwa kejadian ini akan menjadi pelajaran tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi pemain lainnya. Ia menekankan pentingnya menjaga sikap dan perilaku di lapangan, terutama pada saat-saat krusial seperti pertandingan besar yang melibatkan rivalitas antar tim.

Dengan segala kontroversi yang mengelilingi sanksi ini, Beckham tetap optimis dan mengharapkan solusi yang baik dari proses banding yang akan dihadapinya. Ia mengingatkan, "Semoga saja kita jangan memperkeruh suasana, kita harus kepala dingin," adalah ungkapan yang bisa menjadi pedoman bagi setiap pemain dalam berkompetisi di liga.

Dalam dunia sepak bola, selebrasi boleh menjadi bagian dari mengekspresikan diri, namun tetap harus diimbangi dengan kesadaran terhadap dampak yang bisa ditimbulkan. Beckham Putra adalah salah satu contoh di mana ekspresi di lapangan harus dipertimbangkan dengan matang agar tidak berakhir pada sanksi yang merugikan.

Berita Terkait

Back to top button