Respons Jokowi Soal Nama yang Cocok Jadi Ketua Wantimpres

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan ringan terkait hasil survei dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat mendukungnya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dalam survei tersebut, sekitar 80,05 persen responden menyatakan setuju jika Jokowi menjadi ketua Wantimpres di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan saat diwawancarai di kediamannya di Solo, Jokowi menyatakan, "Saya tidak berada pada kewenangan untuk menentukan saya masuk atau tidak masuk. Itu semua kewenangan penuh dari Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto." Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Jokowi tidak ingin terlibat dalam perdebatan mengenai posisi itu dan menghormati keputusan yang diambil oleh presiden yang sedang menjabat.

Sikap merendah Jokowi ini tidak mengherankan, mengingat karakter politiknya yang cenderung tidak ambisius dalam hal jabatan. Walaupun banyak masyarakat yang mengharapkan kehadirannya dalam pos penting itu, Jokowi terlihat lebih memilih untuk tetap tenang dan tidak berkomentar lebih jauh mengenai potensi penunjukannya.

Meski hasil survei tersebut cukup mengesankan, Jokowi mengingatkan bahwa itu hanya sebatas survei. "Itu kan survei," ujarnya dengan tegas, seolah ingin menunjukkan bahwa angka-angka dalam survei tidak selalu mencerminkan kenyataan. Sikap ini juga mencerminkan kepribadiannya yang tidak terlalu mengandalkan opini publik dalam mengambil keputusan penting.

Masyarakat telah memberikan suara kepada Jokowi sesuai dengan pengalaman dan kepemimpinannya selama dua periode sebagai presiden. Beberapa argumen yang menjadi landasan dukungan publik terhadapnya antara lain:

  1. Pengalaman Kepemimpinan: Jokowi memiliki kiprah yang panjang dalam dunia politik, dimulai dari Wali Kota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta sebelum menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

  2. Rekam Jejak Positif: Selama masa kepemimpinannya, Jokowi dikenal sebagai sosok yang merespons cepat terhadap isu sosial dan ekonomi, yang juga berkelanjutan dalam berbagai program pemerintahannya.

  3. Kemampuan Beradaptasi: Jokowi terkenal mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, termasuk dalam menghadapi krisis seperti pandemi COVID-19.

  4. Dukungan dari Partai Politik: Sebagai mantan presiden, Jokowi juga memiliki dukungan yang kuat dari berbagai partai politik, yang mungkin menjadi pertimbangan bagi Prabowo Subianto dalam menentukan anggota Wantimpres.

  5. Koneksi Internasional: Pengalamannya dalam diplomasi dan hubungan internasional menambah nilai lebih baginya jika menjabat sebagai Ketua Wantimpres, terutama dalam menjaga stabilitas politik di Indonesia.

Terkait pernyataan Jokowi mengenai tidak ingin berandai-andai, dia terlihat ingin menjaga bentuk profesionalisme dan tidak ingin berspekulasi. Ini menunjukkan pendekatan yang mantap terhadap posisi politik, dimana ia lebih memilih untuk menunggu dan menghormati keputusan presiden saat ini.

Jokowi, yang kini memasuki fase baru setelah menyelesaikan masa jabatannya, tetap menjadi figur yang diperhitungkan dalam politik Indonesia. Meski enggan berkomentar lebih jauh mengenai kemungkinan sebagai Ketua Wantimpres, masyarakat sepertinya masih menantikan perkembangan lebih lanjut terkait posisi strategis tersebut.

Dengan seluruh pernyataan dan argumen yang diajukan, Jokowi menunjukkan sikap yang diplomatis. Seiring waktu berjalan, publik hanya bisa menunggu keputusan dari Presiden Prabowo Subianto mengenai posisi Wantimpres dan apakah Jokowi akan terlibat dalam struktur pemerintahan mendatang.

Berita Terkait

Back to top button