Revolusi Medis! Pria Australia Jalani Hidup 100 Hari dengan Jantung Titanium

Seorang pria asal Australia telah menciptakan sejarah baru dalam dunia medis dengan bertahan hidup selama 100 hari menggunakan jantung titanium buatan sebelum akhirnya menerima transplantasi jantung donor. Kejadian bersejarah ini menandai sebuah terobosan signifikan yang memberi harapan baru bagi ribuan pasien penderita gagal jantung di seluruh dunia.

Pasien berusia 40-an tahun yang identitasnya dirahasiakan, menjalani operasi pemasangan jantung buatan di Rumah Sakit St Vincent’s Sydney pada November 2025. Jantung titanium ini dikembangkan oleh perusahaan BiVACOR dan memberi kesempatan kepada pria tersebut untuk keluar dari rumah sakit pada Februari, menjadikannya pasien pertama yang hidup di luar rumah sakit dengan perangkat ini. Dalam pernyataan resmi dari St. Vincent’s Hospital, Monash University, dan BiVACOR, diketahui bahwa pasien dengan kondisi gagal jantung akut ini kini berada dalam tahap pemulihan setelah melakukan transplantasi jantung.

“Kemampuannya bertahan selama 100 hari dengan jantung titanium adalah pencapaian luar biasa dan menunjukkan potensi teknologi ini sebagai solusi jangka panjang bagi penderita gagal jantung,” kata Profesor Chris Hayward dari Victor Chang Cardiac Research Institute. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi dalam bidang kedokteran dapat memberikan alternatif bagi mereka yang terjebak dalam spiraling penyakit dan menunggu donor jantung.

Jantung titanium yang diimplan pada pasien bukan sekadar alat biasa. Alat ini menggunakan teknologi rotor levitasi magnetik dan dirancang tanpa katup atau bantalan mekanis yang sering mengalami keausan. Dengan teknologi canggih ini, jantung buatan mampu menggantikan fungsi kedua ventrikel jantung dan memompa darah dengan efisiensi tinggi ke seluruh tubuh dan paru-paru.

Inovasi ini lahir dari upaya Dr. Daniel Timms, pendiri BiVACOR, yang menciptakan perangkat ini setelah mengalami kehilangan ayahnya akibat penyakit jantung. Ia merasa gembira melihat hasil nyata dari penelitian yang telah dilakukan selama puluhan tahun. Beberapa statistik mengejutkan menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian utama di dunia, dengan sekitar 18 juta orang meninggal setiap tahunnya menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Amerika Serikat, daftar tunggu untuk transplantasi jantung juga terus bertambah, dengan sekitar 4.400 orang mendaftar sebagai penerima donor di tahun 2024, sementara hanya 3.500 transplantasi dilakukan.

Sebagai langkah lebih lanjut, BiVACOR berharap bahwa jantung titanium ini dapat menjadi alternatif bagi mereka yang menunggu donor jantung atau yang kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan transplantasi. “Keberanian pasien ini membuka jalan bagi banyak orang untuk mendapatkan akses ke teknologi penyelamat nyawa ini,” tambah Timms.

Jantung titanium ini telah melalui percobaan awal di Amerika Serikat dengan studi kelayakan yang mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA). Dalam studi ini, lima pasien telah berhasil diimplan dengan jantung buatan, dan pasien pertama mampu bertahan selama delapan hari sebelum mendapatkan transplantasi. Rencana pengujian lebih lanjut melibatkan hingga 15 pasien untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas perangkat secara lebih luas.

Keberhasilan pria Australia ini merupakan bagian dari program Artificial Heart Frontiers, sebuah inisiatif senilai 50 juta dolar Australia dari Monash University untuk mengembangkan dan mengkomersialkan tiga perangkat inovatif bagi penderita gagal jantung.

Dalam dua dekade ke depan, para ahli medis memprediksi bahwa jantung buatan akan menjadi pilihan nyata bagi pasien yang tidak bisa menunggu donor jantung. Dengan kemajuan teknologi jantung titanium yang terus berkembang, masa depan transplantasi jantung buatan tampak semakin cerah. Kejadian ini bukan hanya menandai pencapaian luar biasa di dunia medis, tetapi juga memperlihatkan bahwa upaya penyelamatan nyawa dapat dijangkau melalui inovasi yang berpadu dengan dedikasi para peneliti dan dokter.

Exit mobile version