Bisnis

RI Targetkan 9 Juta Talenta Digital, Literasi Jadi Kunci Sukses!

Perkembangan teknologi digital di Indonesia menunjukkan potensi yang sangat besar dengan target mencetak 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Meskipun peluang ini menjanjikan, banyak ahli berpendapat bahwa kunci untuk mencapainya terletak pada investasi dalam literasi digital sejak dini, terutama bagi anak-anak dan remaja.

Dalam era digital saat ini, akses ke teknologi dan internet telah memberikan generasi muda kesempatan luar biasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mendukung proses belajar. Namun, hal ini juga memunculkan tantangan baru, termasuk bagaimana mereka dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan aman dan bertanggung jawab. Untuk itu, peran orang tua dan sekolah sangatlah penting dalam membimbing anak-anak menggunakan teknologi digital.

Dr. Firman Kurniawan, seorang pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa pendampingan yang tepat dalam penggunaan teknologi digital sangat krusial. Dalam pernyataannya, ia menekankan perlunya panduan sistematis mengenai peran orang tua, sekolah, dan komunitas dalam membantu anak-anak agar dapat menggunakan dunia digital secara berkualitas dan produktif. "Perlu ada panduan secara sistematis apa peran sekolah, orang tua dan komunitas untuk membantu anak-anak memanfaatkan dunia digital secara berkualitas dan produktif," ujarnya.

Masalah yang tidak kalah penting adalah risiko yang dihadapi anak dan orang dewasa yang kurang paham dengan dunia digital. Firman menambahkan, "Bahaya dan penyalahgunaan platform digital bukan hanya mengancam anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang tidak paham." Oleh karena itu, edukasi yang tepat dan perlindungan yang memadai sangat diperlukan.

Andri Yoga Utami, Advocacy Manager di Save The Children Indonesia, juga menekankan pentingnya kebijakan perlindungan anak di dunia digital. Kebijakan ini harus bisa menyeimbangkan hak anak untuk mendapatkan akses informasi dan keterampilan digital, sekaligus melindungi mereka dari risiko keselamatan. "Membangun budaya sehat berinternet mulai dari rumah dan sekolah sangat penting dengan melakukan komunikasi interaktif dengan anak, menyepakati peraturan terkait dengan screen time, screen zone, dan screen break," kata Andri.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan literasi digital:

  1. Edukasi Berbasis Keluarga: Orang tua perlu memiliki pengetahuan digital untuk membimbing anak-anak mereka dalam mengakses informasi secara aman.

  2. Pelatihan untuk Guru: Sekolah harus menyediakan pelatihan bagi guru agar mereka dapat mengajarkan literasi digital dengan baik.

  3. Kerja Sama dengan Pihak Ketiga: Kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan organisasi non-pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan digital yang aman.

  4. Pengembangan Kurikulum: Membuat kurikulum yang memasukkan literasi digital sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.

  5. Kampanye Kesadaran: Meningkatkan kesadaran di masyarakat tentang pentingnya literasi digital melalui seminar, workshop, dan materi edukasi lainnya.

Investasi dalam literasi digital dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Dengan generasi muda yang terliterasi digital, Indonesia akan menjadi lebih kompetitif di era ekonomi digital global ini. Selain itu, meningkatkan keterampilan digital dapat membuka peluang kerja baru dan mendorong inovasi di berbagai sektor, mulai dari industri kreatif hingga teknologi informasi.

Dengan langkah-langkah proaktif dan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat, Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara dengan talenta digital yang handal dan mampu bersaing di tingkat global. Kesiapan generasi muda dalam menghadapi dunia digital yang terus berkembang adalah fondasi penting bagi kemajuan ekonomi dan sosial Indonesia di masa depan.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button