Timnas Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi dua laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium, dan Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion GBK. Dalam situasi ini, muncul pertanyaan penting mengenai siapa yang akan menggantikan peran Marselino Ferdinan di lini tengah. Marselino, yang merupakan pemain kunci di bawah arahan mantan pelatih Shin Tae-yong, telah menunjukkan performa mengesankan, termasuk mencetak dua gol melawan Arab Saudi pada November 2024. Namun, dengan performa terkini, Ricky Kambuaya dari Dewa United muncul sebagai kandidat utama yang patut dipertimbangkan.
Ricky Kambuaya saat ini sedang berada di puncak performa. Dengan 17 penampilan di Liga 1 musim ini, ia mencatatkan 2 gol dan 4 assist serta berhasil memberikan 471 umpan. Angka-angka ini mungkin tidak terlihat mencolok, tetapi bersama rekan-rekannya, Jaja dan Messidoro, Kambuaya terlihat mampu mengontrol lini tengah Dewa United dengan baik. Timnya kini menduduki peringkat keempat Liga 1 dengan 37 poin, berkompetisi ketat dengan Persebaya (38), Persija (39), dan Persib Bandung (46).
Keputusan pelatih Patrick Kluivert untuk memilih pemain yang tepat dalam komposisi tim menjadi sangat krusial. Dengan tantangan berat yang dihadapi di depan, Timnas memerlukan gelandang yang tidak hanya mampu menahan tekanan dari tim lawan, tetapi juga dapat mendikte permainan serta memberikan umpan yang tepat kepada lini depan. Ricky Kambuaya menunjukkan bahwa ia memiliki kualifikasi untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Berikut adalah statistik yang menunjukkan keunggulan Ricky Kambuaya:
– 17 penampilan di Liga 1
– 2 gol dan 4 assist
– 471 umpan berhasil
– 8 tembakan, dengan 2 berbuah gol
Statistik ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari kontribusi nyata Kambuaya dalam permainan. Performa tim Dewa United, yang sebagian besar ditunjang oleh keberadaan Kambuaya di lini tengah, menunjukkan bahwa pemain ini bukanlah sekadar hype, melainkan sosok yang layak mendapat tempat dalam skuat Timnas.
Dalam situasi ini, bisa dipahami mengapa banyak yang mendukung Ricky Kambuaya untuk menjadi starter. Tanpa kehadiran Marselino, peran vital di lini tengah sangat dibutuhkan, dan Kambuaya merupakan kandidat yang menunjukkan performa konsisten dan kualitas yang dibutuhkan. Kluivert kini dihadapkan pada pilihan sulit, antara mempertahankan struktur yang ada atau memberikan peluang kepada Kambuaya untuk tampil sejak menit awal.
Pertanyaan selanjutnya adalah, dapatkah pelatih Kluivert memberikan kepercayaan penuh kepada Ricky Kambuaya dalam dua laga penting ini? Tentu saja, keputusan ini akan sangat berpengaruh pada strategi yang akan diterapkan. Kluivert harus mempertimbangkan segala aspek, dari sisi teknis maupun mental para pemainnya, serta permasalahan taktik yang mungkin muncul saat melawan tim lawan yang kuat seperti Australia dan Bahrain.
Meskipun segala sesuatunya masih dalam tahap persiapan, satu hal yang pasti adalah ketegangan dan antusiasme menyelimuti timnas menjelang laga ini. Dengan kehadiran pemain-pemain yang menunjukkan performa terbaiknya, termasuk Ricky Kambuaya, harapan untuk memberi kejutan di kualifikasi Piala Dunia semakin besar. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Kambuaya benar-benar akan dipercaya sebagai starter, namun fans dan pengamat sepakbola Indonesia tentunya berharap yang terbaik dari pelatih dan timnas dalam menghadapi tantangan berat ini. Timnas membutuhkan performa terbaik dan kolaborasi yang solid dari seluruh pemain untuk dapat mencetak prestasi dalam kompetisi yang sisa.