Riset Drone Emprit: Temuan Shin Tae-yong Didukung Buzzer Media Sosial

Analis media sosial dari Drone Emprit, Slovenia Istiani, baru-baru ini mengungkap temuan menarik terkait reaksi publik terhadap pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pemecatan tersebut terjadi pada 6 Januari 2025 dan memicu gelombang diskusi di platform media sosial, yang ditandai dengan munculnya tagar #STYstay. Penelitian ini juga menunjukkan adanya dukungan kuat yang tampaknya berasal dari buzzer di media sosial.

Dalam analisisnya, Slovenia menjelaskan bahwa percakapan mengenai Shin Tae-yong terbagi menjadi tiga kategori utama: pro, kontra, dan media serta akun informasi. Isu mengenai pelatih asal Korea Selatan ini muncul dalam lebih dari 6.000 artikel berita, dengan lebih dari 18.000 penyebutan di berbagai platform. Di media sosial, topik ini dijadikan bahan percakapan dalam sekitar 14.478 penyebutan.

Salah satu poin perhatian Slovenia adalah munculnya tagar #STYstay yang mencerminkan sentimen positif dari kelompok pendukung Shin Tae-yong. Ia mencatat bahwa selain cuitan dari akun-organik, tagar ini juga ramai dibahas oleh akun bot, yang memperkuat kesan adanya pengorganisasian di baliknya. Hal ini dikemukakan Slovenia dengan penjelasan bahwa akun-akun ini tidak menyampaikan informasi faktual, tetapi lebih kepada memperkuat serta mengampanyekan cuitan dukungan untuk Shin Tae-yong.

Berikut adalah beberapa poin penting yang ditemukan dalam riset tersebut:

  1. Sentimen Positif dan Negatif
    Sentimen positif mendominasi terhadap Shin Tae-yong di media sosial. Banyak pendukungnya memuji perbaikan performa Timnas Indonesia di kompetisi sebelumnya. Namun, di saat bersamaan, muncul juga sentimen negatif yang menilai kinerjanya tidak memuaskan saat Piala AFF 2024.

  2. Tagar Terorganisir
    Tagar #STYstay yang muncul secara masif tidak hanya berasal dari akun yang memiliki pemikiran sendiri, tetapi juga dari akun yang tampak terorganisir. Menurut Slovenia, terdapat pola yang sama dalam cara cuitan ini disebarkan, yang menunjukkan bahwa ada strategi di baliknya.

  3. Kegagalan di Piala AFF 2024
    Kegagalan Timnas Indonesia dalam Piala AFF 2024, di mana mereka tersingkir di fase grup, juga menjadi faktor penting dalam reaksi publik. Tagar #STYout muncul sebagai respons terhadap kekecewaan masyarakat, di mana banyak yang sejalan dengan pendapat Erick Thohir mengenai masalah komunikasi antara shin Tae-yong dan para pemain.

Pakar sepak bola, Budi Setiawan, menganggap hasil riset ini menunjukkan adanya elemen buzzer di balik ramainya dukungan terhadap Shin Tae-yong. Ia menegaskan bahwa walaupun pengunduran diri Shin Tae-yong adalah langkah yang tepat, perhatian pada cara penyebaran dukungan di media sosial harus mendapat perhatian tersendiri. Menurutnya, ini menunjukkan potensi manipulasi informasi yang dapat mempengaruhi opini publik.

Sementara itu, Slovenia juga menekankan pentingnya kesadaran publik dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial. Dengan banyaknya akun anonim dan terorganisir yang terlibat, masyarakat diharapkan lebih kritis dalam menilai setiap narasi yang muncul. Ke depan, harapannya industri sepak bola Indonesia bisa kembali ke jalur yang sehat dan produktif, sejalan dengan evolusi dalam cara komunikasi dan informasi di era digital ini.

Dengan temuan ini, isu tentang dukungan dan penolakan di media sosial menjadi semakin kompleks dan menarik, terutama dalam konteks interaksi antara pelatih, pemain, dan penggemar. Keberadaan buzzer dalam percakapan online menunjukkan dinamika baru dalam bagaimana informasi dapat diproduksi, disebarluaskan, dan dipersepsikan dalam masyarakat saat ini.

Exit mobile version