![Riset IDC: Pasar Ponsel Indonesia Terancam Lesu 2025 akibat Politik](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Riset-IDC-Pasar-Ponsel-Indonesia-Terancam-Lesu-2025-akibat-Politik.jpg)
Firma riset International Data Corporation (IDC) baru-baru ini merilis prediksi yang menyatakan bahwa pasar ponsel Indonesia akan menghadapi tantangan besar pada tahun 2025. Meskipun pasar ponsel mengalami pemulihan pada tahun 2024, ketidakpastian politik dan ekonomi global menjadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan lebih lanjut. Research Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia, menyatakan bahwa konsumen masih merasa cemas di tengah kondisi yang tidak menentu ini.
Pada tahun 2024, data menunjukkan bahwa pasar ponsel Indonesia tumbuh sebesar 15,5 persen secara year-over-year (YoY), dengan pengiriman hampir mencapai 40 juta unit. Namun, pembaruan yang positif ini mungkin hanya bersifat sementara. Vanessa menjelaskan bahwa saat memasuki kuartal keempat (Q4) 2024, pertumbuhan pasar ponsel cenderung stagnan, dengan penurunan sebesar 0,2 persen secara kuartal ke kuartal (QoQ) meskipun pertumbuhan tahunan masih tercatat pada angka 9,6 persen.
Untuk memahami lebih dalam kondisi yang dihadapi pasar ponsel Indonesia, berikut adalah beberapa poin penting terkait pertumbuhan dan tantangan yang ada:
Kondisi Pemulihan Sementara: Pasar ponsel Indonesia mengalami kemajuan setelah tahun-tahun sebelumnya yang penuh penurunan. Pada semester pertama 2024, banyak brand menyaksikan pertumbuhan signifikan setelah beberapa kuartal masa sulit.
Kekuatan Sisi Penawaran: Pertumbuhan pasar ponsel pada tahun 2024 didorong oleh kekuatan di sisi penawaran, dengan banyak produk yang diluncurkan dalam berbagai segmen harga.
Segmen Ultra Low-End Memimpin: Pertumbuhan yang kuat didapat dari segmen ponsel dengan harga di bawah 100 Dolar AS, yang didominasi oleh perusahaan Transsion. Sementara itu, segmen mid-range juga tumbuh, dengan Oppo menguasai pasar di rentang harga 200-600 Dolar AS.
Penurunan di Segmen Premium: Berbeda dengan segmen ultra low-end, ponsel premium dengan harga di atas 600 Dolar AS mengalami penurunan signifikan sebesar 9,2 persen. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah larangan pemerintah terhadap produk tertentu seperti iPhone 16.
Stabilitas Harga Jual Rata-Rata: Harga jual rata-rata ponsel tetap stabil di angka 195 Dolar AS, meskipun mengalami penurunan kecil sebesar 0,5 persen YoY.
Pertumbuhan HP 5G: Segmen ponsel 5G menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat menjadi 25,8 persen di tahun 2024, berkat peluncuran model baru dan penawaran yang lebih terjangkau.
- Prediksi Tahun 2025: Dengan semua data dan analisis yang ada, IDC memprediksi bahwa pasar ponsel Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang lambat pada tahun 2025, dengan angka yang mungkin hanya satu digit. Vanessa menekankan bahwa ketidakpastian politik dan ekonomi menjadi faktor utama yang memengaruhi kepercayaan konsumen.
Kekhawatiran akan kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil di dalam dan luar negeri menjadi penghambat pertumbuhan yang signifikan di sektor ponsel. Banyak produsen yang telah melakukan berbagai strategis untuk memanfaatkan momen tertentu, seperti promo akhir tahun, tetapi permintaan dari konsumen masih belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan yang berarti. Dalam pandangan Vanessa, pertumbuhan yang ada saat ini lebih banyak didorong oleh pasokan, sementara permintaan tetap lesu.
Melihat kondisi saat ini dan prediksi yang diberikan oleh IDC, tampak jelas bahwa pasar ponsel Indonesia akan menghadapi masa-masa sulit. Dengan pertumbuhan yang tidak stabil dan kekhawatiran konsumen yang tinggi, masa depan pasar ponsel Indonesia di tahun 2025 masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik dan ekonomi yang ada.