
Saham tujuh raksasa teknologi China mengalami lonjakan signifikan, meroket hingga 40 persen sejak awal tahun 2025. Lonjakan ini dipicu oleh kesuksesan chatbot kecerdasan buatan (AI) bernama DeepSeek. Ketujuh perusahaan yang terdaftar dalam rekor pertumbuhan ini adalah Alibaba, Tencent, Xiaomi, BYD, JDCom, SMIC, dan NetEase. Melalui inovasi yang kuat, saham perusahaan-perusahaan ini mencatat reli menakjubkan senilai USD 439 triliun pada tahun ini, sesuai laporan dari Bloomberg yang dirilis pada Jumat (7/3/2025).
Keberhasilan DeepSeek disebut-sebut sebagai titik balik yang mengingatkan dunia akan potensi inovatif yang dimiliki China. Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo Markets, menjelaskan bahwa keberhasilan produk AI ini mengubah pandangan global terkait kemampuan inovasi teknologi China, meskipun ada tekanan dari lebih ketatnya pembatasan ekspor chip yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. "Momentum demam AI di China memiliki ruang untuk terus berjalan, mengingat valuasi yang masih relatif rendah," imbuh Chanana.
Dalam konteks yang lebih luas, pertumbuhan saham raksasa teknologi China ini berbanding terbalik dengan kinerja saham teknologi Amerika Serikat. Tujuh perusahaan teknologi AS yang dikenal sebagai "Magnificent Seven," yang terdiri dari Apple, Tesla, Nvidia, Meta, Alphabet, Microsoft, dan Amazon, menghadapi penurunan sekitar 10 persen. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan tarif yang ketat dan melemahnya sejumlah indikator ekonomi domestik, sehingga menciptakan ketidakpastian di pasar.
Berikut adalah beberapa poin kunci terkait lonjakan saham raksasa teknologi China:
Kesuksesan DeepSeek: Chatbot AI ini telah berhasil menarik perhatian pasar dan menunjukkan potensi besar teknologi AI di China.
Kinerja Saham: Selama tahun 2025, saham tujuh perusahaan teknologi ini mencetak reli senilai USD 439 triliun, mencerminkan kepercayaan investor terhadap inovasi teknologi China.
Pandangan Global: Dengan keterbatasan yang ada, inovasi yang ditunjukkan oleh perusahaan-perusahaan ini menunjukkan bahwa kemampuan teknologi China tidak dapat diremehkan dalam kancah global.
Perbandingan dengan AS: Sementara saham raksasa teknologi China mengalami pertumbuhan pesat, saham di Amerika Serikat justru mengalami penurunan, menciptakan perbedaan tajam dalam prospek pasar.
- Indeks Hang Seng Tech: Indeks ini mencatatkan kenaikan lebih dari satu persen pada Jumat, sehingga total kenaikan minggu ini mencapai sekitar 10 persen, menjadikan indeks diperdagangkan di level tertinggi sejak akhir tahun 2021.
Pertumbuhan yang dialami oleh saham perusahaan-perusahaan teknologi China ini membuktikan bahwa, meskipun terdapat tantangan dari pihak luar, seperti pembatasan ekspor dan kebijakan tarif internasional, inovasi dan daya saing telah menjadi kunci utama dalam memperkuat posisi mereka di pasar global. Kian berkembangnya teknologi AI juga menandakan bahwa sektor ini akan terus menjadi fokus utama investasi dan perhatian dunia dalam waktu ke depan, mengindikasikan bahwa era baru perkembangan teknologi mungkin sedang dibuka oleh China melalui inovasi seperti DeepSeek.