
Jakarta, Podme.id – Pertanian menjadi salah satu sektor yang sangat penting untuk ketahanan pangan dan perekonomian Indonesia. Di tengah tantangan yang semakin kompleks, termasuk perubahan iklim dan meningkatnya populasi, penting untuk memanfaatkan sains dan teknologi untuk mendorong kemajuan pertanian. Dalam konteks ini, industri hortikultura Indonesia menunjukkan potensi yang sangat besar, baik dari sisi keragaman tanaman maupun nilai ekonominya.
Menurut data terbaru, industri hortikultura Indonesia memiliki banyak keunggulan. Meskipun demikian, sektor ini juga menghadapi tantangan serius. Perubahan iklim menyebabkan ketidakpastian musim tanam, dan serangan hama serta penyakit tanaman semakin meningkat. Selain itu, semakin maraknya alih fungsi lahan menjadi masalah yang tidak kalah penting. Dalam menghadapi semua ini, pengembangan inovasi dan teknologi dianggap sebagai salah satu kunci kekuatan yang dapat mendukung pertumbuhan sektor hortikultura.
Glenn Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo), menyatakan pentingnya sains dalam mewujudkan pertanian yang lebih baik di masa depan. “Kami telah menjadi mitra strategis bagi lebih dari 2,2 juta petani di Indonesia. Kami percaya bahwa sains adalah kunci untuk menjawab tantangan masa depan pertanian,” ungkapnya. Perdana ini menunjukkan bahwa inovasi sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pertanian.
Ewindo, sebagai produsen benih hortikultura terkemuka, telah berkomitmen untuk pengembangan varietas unggul tanaman seperti cabai, tomat, dan bawang merah. Rencananya, Ewindo akan meresmikan fasilitas penelitian dan pengembangan di Purwakarta pada Mei 2025. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan laboratorium biomolekular, bioselular, dan penyakit tanaman, yang akan berfokus pada mempercepat seleksi varietas unggul serta menjamin kemurnian dan keaslian sumber genetik.
Data yang mendukung inisiatif ini mencakup informasi bahwa laboratorium biokimia dan bioinformatika baru akan membantu dalam deteksi senyawa biokimia melalui analisis DNA dan RNA. “Aplikasi teknologi ini memungkinkan kami menyederhanakan proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dalam pengembangan varietas,” kata Glenn. Hal ini tentunya berpotensi untuk meningkatkan produktivitas lahan dan keberlanjutan pertanian di Indonesia.
Tak hanya itu, untuk memperkuat kemampuan para petani, Ewindo juga telah mengembangkan Learning Farm yang sudah beroperasi di delapan lokasi, termasuk Karawang dan Malang. Fasilitas ini memungkinkan petani untuk saling bertukar informasi dan melakukan praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan. Inisiatif ini juga mencakup pengembangan aplikasi Sipindo yang memberikan informasi harga sayur di pasar untuk membantu para petani dalam menentukan jenis sayuran yang harus ditanam.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, pelayanan yang baik kepada petani dan pengembangan teknologi yang tepat guna diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani hortikultura di tanah air. Dalam konteks ini, kolaborasi antara pihak swasta, pemerintah, dan petani sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan.
Sains dan teknologi memainkan peran sangat penting dalam membangun masa depan pertanian Indonesia. Dengan kemajuan yang terus ada, diharapkan sektor ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional serta menjaga keberlanjutan lingkungan.