Kesehatan

Sakit Kepala Berulang Saat Hamil? Waspadai Tanda Stroke Langka!

Sakit kepala yang berulang selama kehamilan sebaiknya tidak dianggap remeh. Kondisi ini dapat menjadi tanda dari suatu penyakit serius yang jarang terjadi, yaitu Trombosis Sinus Vena Serebral (CVST). Penyakit ini merupakan jenis stroke yang diakibatkan oleh pembekuan darah dalam sinus vena otak dan lebih sering terjadi pada wanita hamil. Hal ini disebabkan oleh perubahan sistem koagulasi tubuh selama kehamilan, yang meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah.

Saat hamil, terutama pada trimester ketiga, tubuh wanita mengalami hiperkoagulasi—sebuah kondisi di mana darah lebih mudah menggumpal, memperbesar kemungkinan terjadinya pembekuan darah di otak. Menurut Dr. Kunal Bahrani, Direktur Klinis & HOD-Neurologi di Marengo Asia Hospitals Faridabad, gejala umum yang muncul pada pasien dengan CVST meliputi sakit kepala yang parah, penglihatan kabur, kejang, dan dalam beberapa kasus, kehilangan kesadaran.

Gejala dan faktor risiko lainnya yang perlu diperhatikan selama kehamilan antara lain:

  1. Sakit Kepala Parah: Ini adalah gejala yang paling umum dan bisa jadi tanda adanya masalah serius.
  2. Penglihatan Kabur: Ketidakjelasan dalam melihat dapat menandakan gangguan aliran darah di otak.
  3. Kejang: Kejang yang tidak biasa selama kehamilan bisa menjadi tanda darurat medis.
  4. Kehilangan Kesadaran: Jika kehilangan kesadaran terjadi, segera cari bantuan medis.

Selain itu, faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya CVST mencakup:

  1. Operasi Sesar: Tindakan bedah ini berisiko tinggi terkait dengan pembekuan darah.
  2. Infeksi Sistemik: Infeksi yang tidak tertangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk CVST.
  3. Muntah Berulang: Ini dapat menyebabkan dehidrasi yang berpotensi memicu pembekuan.
  4. Anemia dan Dehidrasi: Kedua kondisi ini bisa menurunkan aliran darah yang sehat dan meningkatkan risiko CVST.
  5. Kelebihan Berat Badan: Wanita hamil yang memiliki indeks massa tubuh tinggi berisiko lebih besar mengalami masalah ini.
  6. Diabetes: Penyakit ini juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap masalah sistem pembuluh darah.
  7. Merokok: Kebiasaan merokok sangat berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Diagnosis CVST biasanya dilakukan dengan pemeriksaan pencitraan seperti MRI otak atau CT venogram untuk mengevaluasi aliran darah di otak. Jika pembekuan darah ditemukan, pengobatan segera menjadi sangat penting. Terapi antikoagulasi adalah langkah pertama yang biasanya diambil untuk menangani masalah ini. Dalam kasus yang lebih berat, intervensi bedah atau terapi endovaskular mungkin diperlukan untuk menghilangkan pembekuan dan memulihkan aliran darah.

Pencegahan terhadap CVST dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa langkah proaktif, termasuk:

  1. Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.
  2. Menghindari Merokok: Zat berbahaya dari rokok berpotensi meningkatkan risiko pembekuan darah.
  3. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik yang moderat dapat membantu mengendalikan berat badan dan meningkatkan sirkulasi darah.
  4. Mengontrol Kondisi Medis: Penting untuk mengelola diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

Dalam situasi di mana wanita hamil mengalami sakit kepala berulang, muntah, atau gejala mencurigakan lainnya, sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang cepat dan tepat tidak hanya dapat membantu mendiagnosis secara akurat tetapi juga dapat mencegah komplikasi yang lebih serius. Penting untuk mengetahui bahwa selama kehamilan, sakit kepala bukanlah hal yang sepele, dan kewaspadaan terhadap gejala-gejala tertentu dapat menyelamatkan nyawa.

Dina Anggraini adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button