
HM Sampoerna, yang merupakan bagian dari Philip Morris International (PMI), menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dalam forum bertajuk “The Big Idea Forum” yang berlangsung baru-baru ini, Sampoerna menegaskan pentingnya peran UMKM dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.
Sebagai bukti nyata, PMI telah menggelontorkan investasi lebih dari USD 6,4 miliar di Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada pengembangan industri tembakau tetapi juga mencakup kemitraan yang berdampak positif pada masyarakat. Investasi ini mengikutsertakan 22.000 petani tembakau dan cengkih, serta menyerap lebih dari 90.000 tenaga kerja. Selain itu, Sampoerna juga telah melibatkan 1,5 juta peritel dan membina lebih dari 347.000 UMKM di seluruh nusantara.
CEO PMI, Jacek Olczak, mengungkapkan bahwa Sampoerna merupakan bagian integral dari PMI yang berfokus pada inovasi dan investasi jangka panjang. “Kami berupaya sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia dalam mendukung industri lokal dan hilirisasi,” ucapnya dalam forum tersebut. Olczak juga menjelaskan bahwa PMI telah mengoperasikan fasilitas produksi tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari strateginya untuk mengimbangi permintaan pasar yang terus berubah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap investasi PMI dan dukungannya terhadap pengembangan UMKM. Dalam penjelasannya, Airlangga menyoroti bahwa jaringan SRC (Sampoerna Retail Community) telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Jaringan SRC saat ini telah melampaui retail modern dengan omzet mencapai Rp236 triliun per tahun,” ujarnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya digitalisasi bagi UMKM, yang dapat meningkatkan hasil serta memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara optimal.
Sampoerna juga mengadopsi sejumlah langkah strategis untuk memperkuat pengembangan UMKM. Beberapa langkah penting yang dilakukan antara lain:
1. Penandatanganan MoU dengan berbagai perusahaan BUMN seperti BULOG, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pos Indonesia, dan Telkomsel.
2. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat program pemerintah dalam mendukung UMKM, dengan harapan dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
3. Menyediakan fasilitas dan, pelatihan bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing.
Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menekankan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci untuk menciptakan efisiensi serta memastikan ketepatan sasaran program pemerintah. SRC berperan strategis dalam mendorong pengembangan UMKM di Indonesia, bahkan sampai ke tingkat retail paling dasar. “Kami berharap kolaborasi ini dapat mempercepat pemberdayaan UMKM dan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Ivan.
Dalam pandangan Ivan, para pengusaha UMKM adalah pahlawan ekonomi bangsa yang sejati. “Kami berterima kasih kepada semua mitra yang telah bergandeng tangan dengan Sampoerna untuk tumbuh dan berkembang bersama Indonesia,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Sampoerna menunjukkan bahwa dukungan terhadap UMKM bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab korporasi dalam menciptakan iklim ekonomi yang lebih baik. Melalui langkah-langkah kolaboratif ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang.