
Film animasi Indonesia, Jumbo, telah mencuri perhatian publik dengan meraih lebih dari 1 juta penonton hanya dalam waktu tujuh hari setelah tayang perdana pada 31 Maret 2025. Kesuksesan ini tidak hanya mencerminkan minat masyarakat terhadap karya lokal, tetapi juga memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh film “Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir” yang dirilis pada tahun 2017. Sutradara Ryan Adriandhy menjelaskan bahwa film ini telah melewati perjalanan selama lima tahun produksi yang melibatkan sekitar 420 kreator Indonesia.
Salah satu faktor penting yang mendukung kesuksesan Jumbo datang dari gerakan “free buzzer” di media sosial. Istilah ini merujuk kepada masyarakat yang secara sukarela mempromosikan film melalui review dan ulasan positif di berbagai platform. “Hey buzzer Jumbo gratisan, I love you all!” tulis Ryan Adriandhy dalam akun X miliknya, menunjukkan betapa berartinya dukungan ini bagi tim produksi.
Film Jumbo juga akan menjangkau audiens internasional, direncanakan tayang di bioskop-bioskop di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam mulai Juni 2025. Selanjutnya, film ini akan diperluas penayangannya ke negara-negara Asia dan Eropa seperti Rusia, Ukraina, dan negara-negara Baltik. Hal ini menunjukkan bahwa Jumbo tidak hanya sukses secara lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk menarik perhatian di pasar global.
Cerita dalam Jumbo mengisahkan Don (diperankan oleh Prince Poetiray), seorang anak laki-laki yang sering diremehkan oleh teman-temannya. Don memiliki mimpi untuk tampil di sebuah pertunjukan bakat dengan sandiwara panggung yang terinspirasi dari buku dongeng yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah meninggal. Namun, rencananya terganggu ketika seorang pengganggu mencuri buku tersebut. Dalam pencariannya, Don bertemu dengan Meri (diperankan oleh Quinn Salman), sosok hantu yang meminta bantuan untuk bersatu kembali dengan orang tuanya. Dari petualangan inilah, Don dan Meri belajar tentang arti persahabatan dan keberanian dalam hidup.
Film Jumbo berisi deretan pengisi suara yang terkenal, menambah daya tarik bagi penonton. Di antara para pengisi suara tersebut terdapat nama-nama besar seperti Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don, Ariel Noah sebagai Ayah Don, dan Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri. Kehadiran para tokoh ini tidak hanya menghadirkan kualitas suara yang mengesankan tetapi juga membawa karakter hidup dalam cerita.
Proses pembuatan Jumbo tidak boleh diabaikan, mengingat bagaimana sutradara dan tim kreatif menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam perencanaan dan produksi. Selain melibatkan banyak kreator, film ini juga menunjukkan komitmen dalam menghadirkan karya berkualitas yang siap bersaing di industri film animasi.
Keberhasilan Jumbo dalam menarik satu juta penonton dalam waktu singkat adalah indikasi bahwa film animasi Indonesia dapat bersaing dengan film-film luar negeri. Ini juga menjadi dorongan bagi pembuat film lokal untuk terus berinovasi dan berkarya. Penayangan film ini di luar negeri akan membuka kesempatan emas bagi industri film Indonesia untuk melangkah lebih jauh.
Dengan adanya kesuksesan seperti ini, diharapkan akan ada lebih banyak film animasi yang berkualitas di masa depan. Jumbo menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan kreativitas yang solid, produksi film animasi lokal dapat mencapai prestasi gemilang dan menjadi bagian dari industri hiburan global.