
Tahun 2025 menjadi harapan baru bagi para pencari kerja di Indonesia. Pemerintah akan melaksanakan kembali seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan rekrutmen bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembukaan seleksi ini merupakan kesempatan emas bagi individu yang bercita-cita mengabdikan diri kepada negara atau ingin berkarir di sektor BUMN.
Sebelum memilih untuk mendaftar, penting untuk memahami perbedaan antara keduanya. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan :
Status Kepegawaian
- CPNS/PNS: Jika berhasil dalam seleksi CPNS, peserta akan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah melalui masa percobaan. Menjadi PNS memberikan kepastian kerja hingga pensiun, serta berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah.
- BUMN: Karyawan di BUMN tidak menjadi bagian dari ASN, melainkan karyawan perusahaan. Status kepegawaian di BUMN bisa berupa kontrak atau pegawai tetap, sesuai kebijakan masing-masing perusahaan.
Proses Seleksi
- CPNS: Proses seleksi dilakukan secara nasional. Dimulai dari seleksi administrasi, Tes Kompetensi Dasar (TKD) menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), hingga Tes Kompetensi Bidang (TKB) untuk formasi tertentu.
- BUMN: Rekrutmen BUMN dikelola oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dan biasanya meliputi proses yang serupa, termasuk seleksi administrasi, tes kemampuan dasar dan bidang, psikotes, serta wawancara. Beberapa BUMN menerapkan tes tambahan sesuai dengan kebutuhan.
Gaji dan Tunjangan
- CPNS/PNS: Gaji PNS ditentukan melalui Peraturan Pemerintah dan disesuaikan dengan golongan serta masa kerja. Selain gaji pokok, PNS juga mendapatkan tunjangan, seperti tunjangan kinerja, keluarga, jabatan, hingga dana pensiun.
- BUMN: Gaji pegawai BUMN cenderung lebih tinggi dibandingkan PNS, terlebih untuk posisi strategis. Selain gaji pokok, pegawai BUMN juga mendapatkan bonus tahunan, insentif kinerja, asuransi kesehatan, dan dana pensiun yang dikelola perusahaan.
- Jenjang Karir dan Mobilitas
- CPNS/PNS: Jenjang karir di PNS relatif terstruktur dengan promosi berdasarkan masa kerja dan prestasi. Namun, mobilitas kerja cenderung terbatas di lingkup pemerintahan.
- BUMN: Karyawan BUMN memiliki fleksibilitas lebih dalam karir, dengan peluang untuk berpindah antar perusahaan BUMN atau ke sektor swasta. Kenaikan jabatan lebih tergantung pada prestasi individu.
Memilih antara CPNS dan BUMN harus disesuaikan dengan prioritas karir masing-masing individu. Jika menanti kepastian kerja serta tunjangan pensiun menjadi prioritas, maka CPNS mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Sebaliknya, para pencari kerja yang mengincar gaji lebih tinggi dan kesempatan pengembangan karir lebih fleksibel mungkin akan lebih tertarik untuk melamar di BUMN.
Sejauh ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi jadwal pembukaan seleksi CPNS 2025. Namun, berdasarkan pola tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran CPNS cenderung dimulai pada bulan Agustus. Untuk rekrutmen bersama BUMN, prediksi menunjukkan bahwa pelaksanaannya akan dimulai pada bulan Maret, meskipun informasi resmi mengenai jadwal pasti masih ditunggu.
Calon peserta disarankan untuk memantau informasi terbaru dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) serta Badan Kepegawaian Negara (BKN). Untuk informasi terkait BUMN, calon pelamar dapat mengunjungi situs resmi Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di https://fhcibumn.com/.
Baik seleksi CPNS maupun rekrutmen BUMN, mempersiapkan diri dengan baik sangat penting. Pelajari persyaratan dan format ujian, serta tingkatkan kompetensi agar peluang berhasil semakin besar. Dengan persiapan yang matang, seluruh pencari kerja diharapkan dapat meraih impian karir mereka pada seleksi CPNS dan rekrutmen BUMN 2025.