Selamat Jalan Bapak Musik Neo-Soul, Roy Ayers Meninggal Dunia

Jakarta: Roy Ayers, sosok legendaris dalam dunia musik jazz funk, meninggal dunia di usia 84 tahun. Ayers yang dijuluki sebagai “Godfather Neo-Soul” menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa, 4 Maret 2025, di New York City. Kabar duka ini diumumkan oleh pihak keluarga sehari setelah kepergiannya melalui unggahan di media sosial Instagram resmi miliknya.

Dalam keterangan tersebut, keluarga Ayers mengungkapkan, “Dengan sangat sedih keluarga vibraphonist legendaris Roy Ayers mengumumkan kematiannya pada tanggal 4 Maret 2025 di New York City. Dia menjalani 84 tahun yang indah dan akan sangat dirindukan. Perayaan kehidupan Roy akan datang.” Pengumuman ini memicu gelombang belasungkawa dari berbagai kalangan, menunjukkan dampak besar Ayers dalam industri musik dan pengaruhnya di kalangan seniman muda.

Salah satu musisi yang turut merasakan kehilangan adalah rapper Tyler, The Creator. Ia diketahui pernah berkolaborasi dengan Ayers dalam lagu “FIND YOUR WINGS.” Melalui unggahan di Instagram Stories, Tyler menyampaikan betapa inspiratifnya sosok Ayers dalam perjalanan musiknya. “Gue belajar semuanya dari orang ini. Gue selalu nyebut namanya sebanyak mungkin. Dia adalah dasar dari sound gue, bener-bener alien sejati. Selamat jalan, legend!” tulis Tyler.

Belasungkawa juga datang dari mantan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-49, Kamala Harris. Ia mengenang betapa musik Ayers telah mengiringi momen-momen penting dalam hidupnya. Di akun media sosial X, ia menulis, “Saya tumbuh dengan mendengarkan musik legendaris Roy Ayers. Lagu ‘Everybody Loves the Sunshine’ adalah salah satu favorit saya, dan lagu ini telah mengiringi beberapa momen terpenting dalam hidup saya.” Harris juga menambahkan bahwa kecintaannya terhadap musik Ayers menjadi salah satu jembatan yang mendekatkannya dengan suaminya, Douglas Emhoff.

Roy Ayers lahir di Los Angeles pada 10 September 1940 dari keluarga yang mencintai musik. Sejak usia lima tahun, ia sudah mulai memainkan vibrafon, yang kemudian menjadi ciri khasnya. Ayers memulai karir musiknya sebagai pengiring berbagai grup jazz sebelum merilis album solo pertamanya pada tahun 1963. Di usia 30 tahun, ia membentuk grupnya sendiri, Roy Ayers Ubiquity, yang mengukuhkan posisinya di industri musik.

Kesuksesannya meningkat pesat setelah menggarap soundtrack film “Coffy” pada tahun 1973, sebuah film blaxploitation yang dibintangi Pam Grier. Karya tersebut tidak hanya menguatkan keberadaannya di kancah musik internasional tetapi juga memperluas pengaruhnya ke beragam genre. Ayers kemudian dijuluki sebagai “Godfather of Neo-Soul,” dan dikenal sebagai pionir jazz-funk serta salah satu figur utama dalam perkembangan musik acid jazz.

Warisan musik Roy Ayers terus hidup hingga kini. Banyak musisi dari generasi berikutnya yang mengakui karyanya sebagai sumber inspirasi. Beberapa nama besar seperti Dr. Dre, Mary J. Blige, dan Common bahkan pernah mengambil elemen dari musiknya. Musisi kontemporer seperti D’Angelo, Jamie Cullum, dan Robert Glasper juga telah membawakan ulang lagu-lagu Ayers, menunjukkan betapa mendalamnya pengaruhnya di dunia musik.

Kehilangan Roy Ayers bukan hanya dirasakan oleh keluarganya, melainkan juga oleh komunitas musik global yang mengakui kontribusinya yang luar biasa. Kepergiannya meninggalkan void yang besar dalam industri musik, tetapi warisannya akan terus dikenang dan diapresiasi oleh para penggemar dan musisi di seluruh dunia. Sebagai sosok yang berpengaruh, Ayers telah memberikan warna yang tak terhapuskan dalam perjalanan musik global, dan karyanya akan terus menjadi bagian dari kehidupan banyak orang.

Berita Terkait

Back to top button