Semerbak Bunga Papan: Pesona Indah dari Sudut Jakarta

Matahari di Jakarta mulai redup, namun suasana di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, justru dipenuhi oleh keindahan dan aroma segar dari berbagai jenis bunga papan. Pasar yang dikenal sebagai “Pasar Ikan Hias dan Bunga Papan Radio Dalam” ini menjadi lokasi yang ramai dengan aktivitas penjual bunga yang cekatan menyiapkan berbagai rangkaian bunga untuk berbagai acara, seperti syukuran, pernikahan, dan wisuda.

Di antara deretan toko bunga yang memukau, Toko Bunda Florist milik Mukaror, atau akrab disapa Roy, mencuri perhatian. Dengan pengalaman bertahun-tahun, Roy menyuplai bunga dari berbagai daerah, terutama dari Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Ia menjelaskan, “Ini baru mekar, jadi dipetik dan dibawa ke sini, kuncup terus taruh di pot, kasih air, mekar lagi dia.”

Sejak memulai usaha pada tahun 1996 dengan fokus pada penjualan bunga anggrek, Roy telah melihat banyak perubahan. Setelah mengalami penurunan permintaan untuk bunga anggrek, ia mengalihkan bisnisnya ke bunga papan hias. Innovasi ini ia lakukan pada tahun 2004 ketika banyak penjual bunga dihimpun dalam satu tempat, yaitu Pasar Radio Dalam, menyusul kebakaran pasar sebelumnya. Dalam proses tersebut, Roy dan pedagang lainnya bekerja keras merombak tampilan toko dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Melihat pertumbuhan permintaan di pasar, Roy mulai mendapatkan pasokan langsung dari para petani bunga di daerah yang lebih jauh, seperti Desa Cimacan, Cipanas, dan Bandung. Dengan sistem pemesanan mingguan, kini ia bisa memesan hingga 1.000 tangkai bunga mawar dalam seminggu untuk memenuhi pesanan pelanggan. Bahan baku lainnya, seperti stirofoam dan bambu, juga didapatkan dari pemasok tetap guna menjaga kualitas dan ketersediaan produk.

Keberhasilan Roy tidak hanya terlihat dari jumlah pelanggan yang terus meningkat, tetapi juga dari kemampuannya untuk memperluas usaha. Saat ini, ia memiliki empat karyawan dan tiga kios di Pasar Radio Dalam. Permintaan bunga papan melonjak terutama pada akhir pekan saat banyak acara berlangsung. Dengan harga mulai dari Rp 500.000 untuk ukuran kecil hingga Rp 3 juta untuk ukuran besar, usaha bunga papannya menjadi salah satu model bisnis yang menguntungkan.

Roy tidak hanya bergantung pada hasil penjualan di pasar, tetapi juga memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mendukung perkembangan usahanya. Roy menjelaskan, “KUR sangat membantu pedagang kecil seperti kami,” merujuk pada kemudahan dalam mencapai permohonan kredit dengan bunga rendah. Ia mengajukan pinjaman awal sebesar Rp 10 juta pada 2019 dan telah meningkatkan jumlah pinjamannya untuk memperluas produksi.

BRI sendiri memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Sebagai contoh, pada tahun 2024, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta debitur. Ini membuktikan kepada masyarakat bahwa dukungan bagi pelaku usaha kecil sangat penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Dari sudut Jakarta, keberadaan pasar bunga papan di Radio Dalam menunjukkan bagaimana usaha kecil dapat tumbuh dan berkembang meski menghadapi berbagai tantangan. Seiring dengan meningkatnya dukungan dari lembaga keuangan dan permintaan pasar yang terus membesar, masa depan usaha seperti Toko Bunda Florist tampak cerah. Kecintaan akan seni merangkai bunga tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak pelaku usaha di Jakarta.

Berita Terkait

Back to top button