Performa Manchester United semakin terpuruk setelah kekalahan terbaru mereka yang menyakitkan, 1-3, dari Brighton di Old Trafford. Kekalahan tersebut mencatatkan rekor buruk, yakni menjadi kekalahan keenam dalam sembilan pertandingan terakhir di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim. Dalam situasi yang mengkhawatirkan ini, Amorim menyatakan enggan untuk menyalahkan para pemainnya, meski tekanan terus mengintensifkan posisi manajer asal Portugal tersebut.
"Ketika saya berbicara tentang masalah ini, saya lebih fokus kepada diri saya sendiri ketimbang menyalahkan pemain," ujar Amorim dalam konferensi pers pasca pertandingan. Ia menilai bahwa rasa frustrasi yang dirasakannya mengakibatkan emosi yang tidak bisa terkontrol, yang berujung pada tindakan merusak TV di ruang analisis. "Sekali lagi, saya tidak bisa menjamin bahwa hal ini tidak akan terjadi lagi di masa depan," tambahnya, mengenang tindakannya yang didorong oleh emosi sesaat.
Meskipun tim Setan Merah mencatatkan kemenangan krusial 2-1 melawan Rangers di Liga Eropa sebelumnya, kekalahan melawan Brighton memunculkan kembali keraguan besar. Para pemain Man United dianggap terlalu tegang dan cemas, terutama ketika bermain di kandang sendiri. "Kami tampil lebih gugup saat bermain di Old Trafford daripada ketika kami bertandang," ungkap Amorim, menjelaskan kondisi mental tim.
Amorim, yang sebelumnya sukses di Sporting CP, kini harus menghadapi tantangan besar untuk mengangkat kembali performa timnya. Ia menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperbaiki lini pertahanan, sambil berharap agar timnya dapat mencetak gol lebih awal untuk meningkatkan mental pemain. Situasi ini semakin diperburuk oleh serangkaian hasil buruk yang telah menggerogoti kepercayaan diri tim.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai situasi terkini di Manchester United:
- Rekor Buruk: Setan Merah kini tercatat mengalami enam kekalahan dalam sembilan pertandingan terakhir di Liga Premier dan Eropa.
- Reaksi Emosional Amorim: Tindakan emosional yang dilakukan Amorim setelah kekalahan dari Brighton memperlihatkan betapa dalamnya tekanan psikologis yang ia dan timnya alami.
- Mentalitas Pemain: Amorim mengindikasikan bahwa mental pemainnya terganggu oleh hasil buruk, terutama saat bermain di kandang.
- Strategi Pertahanan: Pelatih asal Portugal ini menekankan pentingnya perbaikan di lini belakang untuk mencegah kebobolan lebih banyak gol.
- Tantangan Berikutnya: Pertandingan mendatang melawan Fulham diharapkan bisa menjadi momentum untuk kebangkitan tim.
Dalam menghadapi tekad Amorim untuk memperbaiki kondisi tim, jadwal padat di depan tetap menjadi tantangan besar. Pertandingan melawan Fulham yang akan datang menjadi crucial untuk membalikkan tren negatif tersebut. Sementara itu, kritik dari pengamat dan fans terkait performa buruk tim juga turut mengintensifkan tekanan pada Amorim untuk segera membawa Setan Merah bangkit dari keterpurukan yang berkepanjangan ini.
Meskipun fase sulit ini mengundang banyak skeptisisme, pihak klub dan manajemen tampaknya tetap memberikan kepercayaan kepada Amorim untuk menyelesaikan misi ini. Dalam dunia sepak bola, kepercayaan dan stabilitas menjadi fondasi penting dalam proses pembangunan tim. Oleh karena itu, saat Manchester United memasuki fase penting ini, semua mata tertuju pada kemampuan Amorim untuk memulihkan semangat dan performa Setan Merah dalam beberapa laga mendatang.