
Badan intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, mengakui kebobolan dalam misi perlindungan terhadap warga sipil Israel terkait serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Laporan yang dirilis pada Selasa, 4 Maret 2025, mencerminkan kesalahan fatal dalam menilai ancaman yang dikirimkan oleh kelompok bersenjata tersebut. Penyelidikan ini datang hanya lima hari setelah militer Israel, IDF, mempublikasikan hasil investigasinya yang menunjukkan banyak kelemahan dalam respons negara terhadap serangan itu.
Shin Bet mengakui bahwa mereka telah meremehkan kemampuan Hamas secara drastis. Dalam laporan tersebut, dinyatakan bahwa badan intelijen ini mengabaikan banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa serangan besar-besaran oleh Hamas memang mungkin terjadi. "Kami terjebak dalam mitos bahwa Hamas tidak berkeinginan untuk melakukan perang habis-habisan melawan Israel," demikian kutipan dari laporan yang dirilis oleh Shin Bet.
Dalam beberapa tahun menjelang serangan tersebut, analisis dari Shin Bet menunjukkan bahwa mereka tidak menerapkan pendekatan yang memadai untuk mengantisipasi tindakan Hamas. Jika mereka melakukannya, mungkin tragedi yang menghancurkan citra intelijen Israel, yang dikenal di dunia internasional sebagai salah satu yang terbaik, bisa dihindari.
Beberapa poin penting terkait investigasi ini mencakup:
- Tanda-tanda yang Diabaikan: Shin Bet dianggap mengabaikan sejumlah indikasi penting yang menunjukkan bahwa Hamas sedang bersiap untuk melakukan serangan.
- Kegagalan Strategis: Ada penilaian yang keliru mengenai kemampuan dan niat Hamas, yang mengakibatkan kurangnya kesiapan militer dan intelijen.
- Tanggung Jawab Pimpinan: Ronen Bar, kepala Shin Bet, menyatakan akan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalan ini, mengakui bahwa situasi ini bukanlah standar yang diharapkan.
- Desakan Penyelidikan Nasional: Laporan ini muncul di tengah seruan dari masyarakat sipil dan kelompok oposisi untuk menggelar penyelidikan mendalam terhadap kegagalan pemerintah dalam mencegah serangan tersebut.
- Tanggapan Pemerintah: Meski ada desakan untuk penyelidikan, pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tampaknya menghindari tuntutan tersebut, meskipun dalam debat di parlemen berlansung panas. Netanyahu menyatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan, namun harus obyektif dan seimbang.
Kepala Staf IDF, Herzi Halevi, juga diumumkan akan mengundurkan diri pada Januari 2025 sebagai respons terhadap kegagalan dalam memprediksi serangan mendadak oleh Hamas. Dalam konteks ini, banyak pihak melihat ini sebagai waktu yang krusial bagi pemerintah Israel untuk mengevaluasi dan memperbaiki pendekatan mereka dalam intelijen dan keamanan nasional.
Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat setelah serangan tersebut, yang dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan dalam sejarah Israel modern. Masyarakat membutuhkan transparansi dan penjelasan tentang mengapa tindakan preventif tidak diambil, serta langkah-langkah selanjutnya untuk memastikan keselamatan Israel di masa depan.
Kegagalan dalam memprediksi serangan oleh Hamas ini tidak hanya berdampak pada keamanan Israel, tetapi juga memengaruhi citra Shin Bet sebagai lembaga intelijen. Pada saat laporan ini keluar, kabar mengenai hasil investigasi Shin Bet telah sampai ke tangan kantor Netanyahu, namun belum ada tanggapan resmi dari pemerintah mengenai langkah-langkah selanjutnya.
Dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut dan desakan akan transparansi, masa depan Shin Bet dan respon pemerintah Israel terhadap ancaman masih menjadi perhatian utama bagi banyak kalangan. Pasca-serangan tersebut, fokus kini beralih kepada bagaimana Israel bisa membangun kembali strategi keamanan yang lebih efektif dan bertanggung jawab.