Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk istirahat dari dunia kepelatihan, yang mengakibatkan ia menolak tawaran untuk melatih tim nasional negara lain. Dalam pernyataan yang disampaikan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum keberangkatannya ke Korea Selatan pada Minggu (26/1/2025), Shin mengatakan, “Pernah ada tawaran untuk melatih salah satu timnas negara lain, tetapi untuk saat ini saya ingin beristirahat lebih dahulu.”
Keputusan Shin Tae-yong untuk mengambil jeda dalam karier kepelatihannya menimbulkan berbagai spekulasi, terutama mengingat prestasi yang telah ia raih bersama Timnas Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia menunjukkan perkembangan pesat dalam kompetisi internasional dan berusaha keras untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026. Sebelum meninggalkan Indonesia, Shin juga menyatakan harapannya agar pelatih baru, Patrick Kluivert, bisa membawa Timnas Indonesia lolos ke ajang bergengsi tersebut.
Pernyataan Shin diiringi dengan momen emosional saat ia berpisah dengan suporter yang setia mendukungnya selama menjabat sebagai pelatih, di mana ratusan suporter hadir di bandara untuk melepasnya. Mereka mengusung berbagai spanduk dan poster sebagai bentuk penghormatan, termasuk tulisan “History maker” dan “Grande Indonesia”. Antusiasme pendukung terlihat jelas ketika mereka meneriakkan “Garuda, garuda, garuda” sebagai tanda dukungan kepada tim nasional dan Shin.
Selama pernyataan terakhirnya, Shin Tae-yong juga mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada suporter dan masyarakat Indonesia. Ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari perkembangan sepak bola di Indonesia dan menyatakan, “Pemain jangan khawatir dengan pergantian kepelatihan yang baru.” Ia berharap para pemain tetap semangat dan berusaha keras untuk mencapai tujuan besar, yaitu berlaga di Piala Dunia 2026.
Sebagai pelatih, Shin Tae-yong dikenal dengan pendekatannya yang unik dan inovatif dalam melatih para pemain. Ia menganggap semua pemainnya sebagai bagian dari keluarga, hingga menyatakan, “Semua pemain sudah seperti anaknya sendiri.” Ini menunjukkan kedekatan emosional yang terjalin antara Shin dan pemain-pemain Indonesia, serta dedikasi tinggi yang ia berikan selama masa jabatannya.
Keputusan untuk istirahat ini juga dapat dipahami sebagai langkah yang wajar bagi seorang pelatih, mengingat tuntutan dan tekanan yang sering dicari dalam dunia sepak bola profesional. Setelah menjalani periode pelatihan yang intensif dan membawa Indonesia melangkah lebih jauh dalam kompetisi, mengambil waktu untuk beristirahat bisa memberikan kesempatan bagi pelatih untuk merenung dan mengatur strategi untuk langkah selanjutnya dalam kariernya.
Shin Tae-yong datang ke Indonesia pada tahun 2019 dan sejak saat itu membuat dampak yang signifikan dalam sepak bola nasional. Ia berjasa membawa timnas Indonesia meraih berbagai prestasi, termasuk tampil di Piala AFF yang sukses mengundang perhatian masyarakat. Dengan keberhasilannya, banyak yang mengharapkan Shin dapat melanjutkan kariernya di kancah internasional, tetapi keputusan untuk beristirahat menunjukkan bahwa dirinya juga ingin memperhatikan kehidupan pribadi dan kesehatan mental di luar kepelatihan.
Seiring dengan kepulangannya ke Korea Selatan, banyak yang menantikan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Shin Tae-yong. Apakah ia akan kembali melatih atau memilih untuk mengambil waktu lebih lama untuk diri sendiri, tentu menjadi pertanyaan menarik bagi penggemar sepak bola. Keberhasilannya di Indonesia akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah perkembangan sepak bola di tanah air.