Si Burung Hantu Duolingo Mati, Respons Kocak Para Pengguna!

Bagi pengguna aplikasi belajar bahasa asing, terutama Duolingo, kematian maskot burung hantu hijau yang dikenal dengan nama Duo menjadi berita mengejutkan. Pada Selasa (11/2/2025), layanan pembelajaran bahasa yang berbasis di Pennsylvania ini mengumumkan that Duo telah mati, dan pengumuman tersebut disampaikan dengan gaya yang jenaka, sejalan dengan strategi pemasaran mereka yang sudah dikenal sering kali humoris dan konyol.

Pengumuman mengenai kematian Duo dinyatakan dalam sebuah unggahan yang menyatakan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki keadaan kematian burung hantu tersebut. “Sejujurnya, dia mungkin mati saat menunggu Anda untuk mengerjakan soal-soalmu,” tulis Duolingo, merujuk pada banyaknya pengguna yang seringkali merasa tertekan oleh pengingat untuk menyelesaikan pelajaran mereka. Duolingo bahkan menambahkan, “Kami tahu banyak yang tidak suka dengan dia, tetapi kami mohon Anda untuk tidak membagikan alasan Anda membencinya di kolom komentar.”

Reaksi dari komunitas pengguna Duolingo pun beragam. Alih-alih berduka, banyak yang merasa lega dan berbagi kelakar di media sosial. Komentar-komentar yang muncul menunjukkan bahwa banyak pengguna merasa bebas dari tekanan notifikasi yang selama ini mengganggu, terutama saat mereka merasa belum siap untuk belajar. Salah satu pengguna memberikan komentar, “Akhirnya! Sekarang saya tidak merasa bersalah karena tidak belajar bahasa Spanyol,” sementara yang lain bertanya dengan nada bercanda, “Apakah ini berarti tidak akan ada lagi notifikasi pukul 6 pagi yang mengancam saya karena belum mengerjakan pelajaran?”

Tanggapan dari Dua Lipa, penyanyi pop Inggris yang terkenal, juga menarik perhatian. Ia tampak lebih sedih dengan mengungkapkan di akun media sosialnya, “Sampai mati, duo ini berpisah [Til’ death duo part].” Ini menunjukkan bahwa meskipun banyak pengguna yang bersuka cita, ada juga yang merasa kehilangan atas kejadian ini.

Sejak peluncurannya, Duo sudah menjadi simbol yang tidak terpisahkan dari aplikasi Duolingo, dengan karakter yang sering kali mengingatkan jutaan orang untuk melanjutkan pelajaran bahasa mereka. Meskipun cara Duro mengingatkan pengguna terkadang lembut, terkadang juga sangat gigih, hal ini menjadi bagian dari daya tarik aplikasi tersebut. Penggunaan karakter lucu dan pemasarannya yang tidak konvensional terbukti efektif dalam menarik perhatian banyak orang.

Kematian Duo, meskipun secara teknis tidak nyata, menjadi viral dan memicu beragam meme serta tawa dari pengguna. Para pengguna tidak hanya mengunjungi akun media sosial Duolingo untuk memberikan penghormatan kepada Duo tetapi juga untuk menikmati cara unik perusahaan dalam mengangkat humor di tengah kesedihan ini. Salah satu komentar yang mencolok berbunyi, “Syukurlah tidak ada lagi notifikasi yang mengganggu saat saya sedang bersenang-senang!”

Kemarin, Duolingo bahkan memperbarui foto profil mereka di Twitter menjadi gambar Duo dengan tanda silang di matanya, memperkuat kesan humor yang ingin disampaikan melalui pengumuman ini. Dengan mengaitkan nama Duo dengan meme yang sudah viral sebelumnya, mereka berhasil menarik perhatian lebih banyak pengguna untuk berinteraksi dan berdiskusi mengenai keadaan ini.

Dari sini, dapat dilihat bahwa Duolingo tidak hanya sekadar aplikasi belajar bahasa, tetapi juga mampu menjalin koneksi dengan pengguna melalui strategi pemasaran yang inovatif dan lucu. Penggumuman kematian Duo adalah contoh nyata bagaimana kekuatan humor dapat dijadikan sebagai alat untuk membangun brand engagement dan menciptakan ruang bagi interaksi di dunia digital. Meski Duo telah “meninggal,” daya tarik serta kegigihan karakter tersebut akan tetap menjadi bagian dari ingatan kolektif para pengguna Duolingo.

Exit mobile version