Siap-Siap! Remaja Indonesia Butuh Izin Orang Tua untuk Live IG

Perusahaan teknologi Meta baru saja mengumumkan peluncuran fitur keamanan baru untuk akun remaja Instagram di Indonesia. Pembaruan ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pengguna remaja dan menjawab kekhawatiran orang tua serta pemerintah mengenai keamanan anak-anak di dunia digital.

Menurut informasi yang disampaikan oleh VP & Global Head of Safety Meta, Antigone Davis, fitur baru ini mencakup serangkaian pembatasan yang bertujuan untuk memastikan bahwa pengalaman pengguna remaja di Instagram lebih aman. Salah satu perubahan paling signifikan adalah larangan bagi pengguna di bawah 16 tahun untuk melakukan siaran langsung (Instagram Live) tanpa izin dari orang tua mereka. Meski masih bisa melakukan siaran langsung, remaja yang akunnya tidak terhubung dengan akun orang tua tak akan diberi akses.

“Pembaharuan ini akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Davis dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta. Dengan ini, remaja di bawah usia 16 tahun diharuskan meminta izin orang tua mereka untuk menonaktifkan fitur pengamanan Meta yang memburamkan gambar berisi konten dewasa atau ketelanjangan dalam pesan langsung (Direct Message).

Pembaruan ini sudah diterapkan di seluruh dunia sejak diluncurkan pada September 2024 dan telah menggaet lebih dari 54 juta pengguna remaja. Menariknya, data menunjukkan bahwa 97 persen remaja berusia 13-15 tahun memilih untuk tetap berada dalam pengaturan pembatasan yang sudah ada, mengindikasikan bahwa fitur ini memang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

Selain Instagram, Meta berencana untuk meluncurkan akun remaja di platform lain, seperti Facebook dan Messenger. Dengan kebijakan ini, diharapkan orang tua dapat lebih mudah dalam mengawasi pengalaman digital anak-anak mereka di seluruh aplikasi Meta. Remaja juga akan memiliki keuntungan dari pembatasan otomatis seperti membatasi akses ke konten yang tidak pantas, mengurangi risiko pertemuan dengan orang asing yang tidak diinginkan, serta mempromosikan kebiasaan digital yang lebih sehat.

Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, tentang perlindungan anak di ruang digital. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo Subianto, Presiden RI, juga menegaskan pentingnya menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak, sebagai bagian dari kebijakan Tata Kelola untuk Anak Aman dan Sehat Digital atau PP Tunas. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari potensi risiko yang dapat mengancam kesejahteraan mereka di internet, mengingat satu dari tiga pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak.

Dalam konteks tersebut, fitur baru di Instagram ini bukan hanya menjadi pelengkap, tetapi juga bagian penting dari upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman. Meta berharap bahwa fitur ini mampu membawa dampak yang nyata bagi kesejahteraan digital remaja, dengan melibatkan orang tua dalam proses pengawasan dan pengendalian akses yang lebih baik.

Sementara itu, seiring dengan berkembangnya teknologi dan munculnya platform baru, tantangan untuk menjaga keamanan anak-anak di dunia maya semakin kompleks. Oleh karena itu, kerjasama antara perusahaan teknologi, pemerintah, dan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem digital yang tidak hanya berinovasi tetapi juga melindungi generasi mendatang dari risiko yang dapat merugikan. Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh Meta dan dukungan dari pemerintah, harapannya adalah remaja Indonesia dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih aman dan nyaman.

Berita Terkait

Back to top button