Dunia

Siapa Latifa al-Daroubi? Istri Presiden Suriah yang Masuk Ka’bah

Penampilan publik yang langka oleh Latifa al-Daroubi, istri Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, belakangan ini menarik perhatian luas setelah video pasangan tersebut melakukan umrah di Makkah beredar di media sosial. Rekaman tersebut menunjukkan al-Daroubi dan al-Sharaa memasuki Ka’bah bersama-sama, sebuah pemandangan yang tidak biasa mengingat profil publik ibu negara yang biasanya tertutup. Ini adalah perjalanan luar negeri pertama presiden Suriah itu sejak menjabat, dan menjadi momen penting bagi presiden serta istrinya dalam menunjukkan peran mereka di hadapan masyarakat.

Latifa al-Daroubi, yang dikenal sebagai Latifa al-Sharaa, lahir pada tahun 1984 dan merupakan seorang akademisi dalam bidang bahasa dan sastra Arab. Ia telah meraih gelar master dalam disiplin ilmu tersebut dan merupakan ibu dari tiga putra. Keluarganya berasal dari Al-Qaryatayn di Homs, dan diketahui bahwa saudara perempuannya menikah dengan gubernur Damaskus saat ini, Maher Muhammad Marwan. Mengingat latar belakang keluarganya, al-Daroubi berasal dari klan yang memiliki kekayaan budaya dan sosial yang kuat.

Meskipun ia jarang tampil di depan publik, kemunculannya baru-baru ini, termasuk dalam pertemuan dengan delegasi perempuan Suriah dari AS dan ziarah umrah, menunjukkan bahwa ia mulai mengambil peran publik yang lebih besar. Dalam kesempatan tersebut, presiden Suriah secara terbuka memperkenalkan Latifa sebagai "istri saya satu-satunya" dan menegaskan mengenai cintanya kepada sang istri, sekaligus menepis rumor tentang banyaknya istri.

Dalam berbagai kesempatan, al-Daroubi dipuji oleh para peserta yang menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut. Latifa dikenal sebagai wanita yang berkelas dan elegan, serta memiliki kepribadian yang tenang dan berbudaya tinggi. Abdul Hafiz Sharaf, salah satu anggota Koalisi Suriah-Amerika untuk Perdamaian dan Kemakmuran, menyebutkan bahwa Latifa selalu mengenakan pakaian khas wanita berhijab di Suriah, dengan senyum lembut yang menyambut hangat siapa saja yang bertemu dengannya.

Berikut adalah beberapa aspek menarik tentang Latifa al-Daroubi:

  1. Pendidikan Tinggi: Latifa memiliki gelar master dalam bahasa dan sastra Arab, menunjukkan minat dan kemampuannya di bidang akademis.

  2. Jarang Tampil di Publik: Selama ini, wanita berusia 39 tahun ini jarang muncul di depan publik, sehingga setiap kemunculannya selalu menarik perhatian banyak orang.

  3. Dikenal Sebagai Wanita Elegan: Peserta pertemuan dengan delegasi AS menggambarkannya sebagai sosok yang "berbudaya, berkelas, dan elegan", memperlihatkan betapa ia adalah representasi positif dari wanita Suriah.

  4. Dukungan Terhadap Komunitas Perempuan: Melalui pertemuan dengan delegasi perempuan, ia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ikatan komunitas Suriah dan menekankan pentingnya peran perempuan.

  5. Tradisi dan Keluarga: Al-Daroubi berasal dari keluarga yang dihormati, serta pengenalan oleh suaminya mencerminkan nilai-nilai keluarga yang kuat di Suriah, di mana wanita sering berperan sebagai pilar utama dalam pengelolaan rumah tangga.

Kemunculan Latifa al-Daroubi sebagai istri presiden Suriah membawa harapan akan peran lebih aktif perempuan dalam masyarakat, serta menggambarkan kesetaraan gender di tengah hiruk-pikuk politik Suriah. Dengan latar belakangnya yang kuat dan pendidikannya yang tinggi, Latifa bisa menjadi figur inspiratif bagi banyak perempuan Suriah lainnya. Pemerintahan di bawah Ahmed al-Sharaa menawarkan gambaran baru tentang kepemimpinan yang seimbang, melibatkan kontribusi perempuan untuk mendorong perubahan positif dalam masyarakat yang telah lama dilanda konflik.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button