Dunia

Siapa Yousef bin Trad Al-Saadoun? Usulan Kontroversial untuk Trump

Seorang anggota Dewan Syura Saudi yang berpengaruh, Yousef bin Trad Al-Saadoun, baru-baru ini menarik perhatian publik dengan pernyataannya yang kontroversial mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan situasi di Timur Tengah. Al-Saadoun mengecam usulan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyarankan pendirian negara Palestina di Arab Saudi. Sebagai gantinya, dia mengusulkan agar Presiden AS Donald Trump memindahkan warga Israel ke Alaska dan Greenland. Usulan ini secara tidak langsung mengindikasikan ketidakpuasannya terhadap kebijakan Trump dalam menangani konflik Israel-Palestina.

Dalam artikel yang diterbitkan di surat kabar Saudi Okaz, Al-Saadoun menyatakan bahwa pendekatan yang diambil oleh Trump dalam kebijakan Timur Tengah menunjukkan pengabaian terhadap saran para ahli dan hilangnya dialog yang konstruktif. Dia memperingatkan bahwa "Zionis dan sekutu mereka" berusaha memanipulasi kepemimpinan Saudi melalui tekanan media dan taktik politik yang tidak fair.

Kritiknya terhadap Amerika Serikat tidak hanya berhenti di situ. Dia juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri resmi AS berupaya untuk melakukan pendudukan ilegal atas tanah kedaulatan dan melakukan pembersihan etnis, yang ia anggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Al-Saadoun menekankan bahwa rencana yang muncul dari Gedung Putih adalah hasil kolaborasi yang dirumuskan oleh entitas-entitas Zionis. Dia berusaha meyakinkan dunia bahwa Kerajaan Saudi tidak akan tunduk pada tekanan dari kelompok-kelompok tersebut.

Dikenal luas sebagai sosok yang berani mengkritik kebijakan AS dan Israel, Al-Saadoun merupakan anggota penting di Dewan Syura Saudi. Dalam perannya, dia memberikan nasihat kepada raja mengenai masalah legislatif dan kebijakan, meskipun dewan ini tidak memiliki kewenangan legislatif. Anggota Dewan Syura ditunjuk langsung oleh raja, dan Al-Saadoun diangkat sebagai anggota pada Februari 2018.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait Yousef bin Trad Al-Saadoun:

  1. Kritik Terhadap Amerika dan Israel: Al-Saadoun tidak ragu untuk mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kebijakan AS yang dianggapnya mendukung Israel. Dia berpendapat bahwa pemimpin Saudi harus waspada terhadap taktik yang digunakan untuk menekan mereka.

  2. Kemandirian Kerajaan Saudi: Dia berusaha menunjukkan kepada dunia bahwa Kerajaan Saudi tidak akan jatuh ke dalam perangkap Zionis dan tetap mempertahankan kedaulatan dan integritasnya.

  3. Profil Sebagai Anggota Dewan Syura: Anggota Dewan Syura di Saudi bertugas memberikan masukan pada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Peran Al-Saadoun dalam dewan ini dianggap sebagai posisi yang strategis mengingat pengaruhnya.

  4. Latar Belakang Akademis dan Pengalaman: Al-Saadoun adalah seorang intelektual dengan pengalaman luas dalam bidang hubungan internasional. Dia mendapatkan gelar doktor dari Universitas Indiana, Bloomington, di Amerika Serikat pada tahun 1990, dan sebelumnya pernah menjabat sebagai penasihat hubungan luar negeri di Kementerian Luar Negeri.

Melalui pernyataan yang diberikan, Al-Saadoun mencerminkan sikap dan posisi Saudi yang lebih keras terhadap kebijakan luar negeri Amerika dan Israel, menegaskan bahwa ketidakadilan tidak akan pernah diterima. Dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks ini, interaksi antara Arab Saudi dan negara-negara lain akan terus diobservasi, terutama terkait dengan peran dan pengaruh Amerika Serikat di wilayah tersebut.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button