Kehadiran DeepSeek mengguncang dunia teknologi, terutama dalam sektor kecerdasan buatan. Platform ini muncul sebagai alternatif yang mampu bersaing dengan raksasa seperti ChatGPT dan Gemini, namun dengan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah. Di balik inovasi ini, terdapat sosok bernama Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, yang kini menjadi perhatian publik karena prestasi dan visi ambisiusnya.
DeepSeek, yang diluncurkan pada tahun 2023, merupakan platform kecerdasan buatan asal China. Dirancang untuk memberikan solusi AI dengan biaya terjangkau, DeepSeek mampu menghadirkan artificial general intelligence (AGI) atau kecerdasan buatan umum. Model ini memiliki kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai tugas, menjadikannya mampu menyaingi pencapaian teknologi dari perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI dan Google. Salah satu yang menarik dari DeepSeek adalah sifatnya yang open-source, memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan memodifikasi teknologi ini sesuai kebutuhan.
Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, Guangdong. Sejak muda, Liang sudah menunjukkan ketertarikan yang mendalam dalam bidang teknologi. Dia menuntaskan pendidikan sarjana di Universitas Zhejiang, di mana ia mempelajari teknik informasi elektronik, kemudian melanjutkan pendidikan magister dalam bidang yang sama. Di Chengdu, Sichuan, Liang memulai karirnya dan berfokus pada penerapan AI dalam dunia nyata, meskipun perjalanan awalnya tidak selalu mulus.
Dalam perjalanan karirnya, Liang mengalami sejumlah kegagalan sebelum akhirnya menemukan cara untuk menerapkan AI secara efektif dalam perdagangan keuangan. Pada tahun 2015, dia mendirikan High-Flyer Quant, sebuah perusahaan dana lindung nilai berbasis algoritma AI yang meraih sukses. Keberhasilan ini menjadi fondasi penting bagi pendirian DeepSeek, yang kini telah mengguncang pasar teknologi global.
Keunggulan DeepSeek tidak hanya terletak pada teknologi yang ditawarkannya tetapi juga dampaknya terhadap pasar saham perusahaan teknologi yang berfokus pada AI. Dalam waktu relatif singkat, DeepSeek berhasil menawarkan layanan API yang jauh lebih murah, menciptakan guncangan harga di kalangan pesaingnya. Namun, keberhasilan ini juga memunculkan kontroversi, dengan sebagian pihak mempertanyakan potensi risiko yang ditimbulkan, termasuk dugaan penyalahgunaan teknologi untuk mendukung kebijakan sensor pemerintah China.
Di balik semua pencapaian ini, Liang Wenfeng muncul sebagai sosok yang paling berpengaruh. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang kaya di bidang teknologi, ia terus mendorong visinya untuk menciptakan kecerdasan buatan yang lebih inklusif. Pendekatannya yang inovatif memberikan harapan untuk akses teknologi yang lebih luas. Menurut Liang, AI harus bisa diakses oleh semua kalangan, tidak hanya perusahaan besar.
Sebagai tokoh utama, Liang tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis semata! Ia juga memiliki misi untuk memberdayakan masyarakat dengan teknologi. Filosofi ini mencerminkan semangat revolusi teknologi yang tengah berlangsung di Tiongkok, di mana inovasi dan kreativitas semakin dibutuhkan untuk bersaing di pentas global.
Dengan keberhasilan DeepSeek dan sosok Liang Wenfeng di baliknya, Tiongkok semakin menunjukkan keseriusannya untuk berkompetisi di era kecerdasan buatan. Keberadaan platform ini tidak hanya menjadi simbol potensi inovasi dari negeri Tirai Bambu, tetapi juga sebagai pendorong perubahan dalam cara teknologi dibangun dan diakses di seluruh dunia. Ketika masyarakat global menyaksikan kemajuan ini, dapat dipastikan bahwa perjalanan Liang dan DeepSeek akan terus menarik perhatian banyak pihak di sektor teknologi.