Sidang IPU: BKSAP DPR RI Dukung Palestina, Israel Walk Out!

Dalam sesi Komite Perdamaian dan Keamanan di Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-150 yang diselenggarakan di Tashkent, Uzbekistan, Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang dipimpin oleh Mardani Ali Sera berhasil mendorong resolusi untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Resolusi tersebut mengusulkan solusi dua negara, yang menjadi salah satu agenda utama dalam sidang tersebut. Keberhasilan ini menandai langkah signifikan bagi dukungan Indonesia terhadap hak Palestina untuk merdeka di tengah perdebatan yang intens.

Dalam sidang yang berlangsung dari 5-9 April 2025, Mardani Ali Sera menyatakan bahwa delegasi Indonesia berhasil membuat delegasi Israel melakukan walkout setelah kalah dalam perdebatan mengenai resolusi tersebut. Mardani mengungkapkan, “Ini merupakan momen penting karena biasanya negara-negara barat berada di pihak Israel. Sekarang saatnya kita menunjukkan bahwa seluruh dunia mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak agresi militer Israel.”

Keluar dari perdebatan ini, Israel mengindikasikan ketidakpuasan terhadap desakan yang datang terutama dari negara-negara yang mendukung Palestina. Hal ini menunjukkan adanya panggilan untuk lebih banyak dukungan internasional dalam penyelesaian konflik tersebut. Selain itu, Mardani menegaskan bahwa Palestina adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia, sehingga menjadi sebuah tanggung jawab moral bagi Indonesia untuk mendukung perjuangan mereka.

Anggota Komisi I DPR, Jazuli Juwaini menyampaikan bahwa perjuangan untuk mencapai solusi dua negara merupakan bagian dari rekomendasi IPU. Menurut Jazuli, “Parlemen Indonesia berkomitmen untuk melobi agar solusi dua negara diterima sebagai bagian dari agenda penting dalam sidang ini.” Dia menambahkan, salah satu fokus adalah penghentian agresi Israel serta pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Jazuli juga menjelaskan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah amanat konstitusi Indonesia. Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. “Maka, sampai kapan pun Indonesia tidak akan lelah berjuang untuk mewujudkannya,” ujar Jazuli. Pernyataan ini menggambarkan tekad yang kuat dari pihak Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan prinsip-prinsip dasar negara.

Dalam sesi tersebut, Jazuli juga menyerukan kepada parlemen dunia untuk bersikap tegas terhadap kekejaman dan genosida yang terjadi di Gaza. Ia menandaskan pentingnya mengambil tindakan segera, mengingat situasi kemanusiaan di Palestina semakin memburuk. “Bagaimana mungkin kita menunda resolusi untuk Palestina sementara setiap hari rakyat sipil, bayi, anak-anak, perempuan, dan orang tua dibantai di Gaza,” ujarnya dengan penuh semangat.

Selain itu, Jazuli menegaskan bahwa Indonesia akan terus melobi negara-negara lain, khususnya negara-negara Islam, Timur Tengah, dan Afrika, agar resolusi tersebut diterima. Hal ini menandakan keberlanjutan komitmen Indonesia untuk berdiplomasi dalam mendukung kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional.

Delegasi Indonesia dalam Sidang IPU ke-150 ini menggambarkan semangat kolektif dari berbagai anggota parlemen untuk menyampaikan pesan perdamaian dan keadilan. Pemberian suara untuk solusi dua negara menjadi esensial dalam memenuhi harapan rakyat Palestina yang telah lama menghadapi tantangan akibat penjajahan. Pengakuan terhadap hak-hak Palestina di dalam arena internasional menjadi semakin mendesak demi mencapai solusi yang berkelanjutan bagi perdamaian di kawasan tersebut.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, BKSAP DPR RI bertekad untuk memelopori pergerakan global yang lebih aktif dalam mendukung Palestina. Upaya ini mencerminkan dedikasi Indonesia sebagai salah satu negara yang konsisten mendukung kemerdekaan dan keadilan sosial di dunia. Dengan adanya resolusi tersebut, diharapkan dapat menjadi titik awal bagi perubahan positif dalam situasi di Palestina dan menjaring lebih banyak dukungan internasional.

Berita Terkait

Back to top button