
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Maret 2025, di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan. Agenda penting pada rapat ini adalah pembahasan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2024, termasuk keputusan tentang besaran pembagian dividen. Sejak beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri dikenal konsisten membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Berbicara tentang sejarah pembagian dividen Bank Mandiri dalam lima tahun terakhir, terdapat beberapa data yang menarik untuk dicermati. Berikut adalah detail dari dividen yang dibagikan oleh BMRI dari tahun 2019 hingga 2023:
- Tahun 2019: Bank Mandiri mengeluarkan dividen senilai Rp16,48 triliun dengan dividen per saham mencapai Rp353,34.
- Tahun 2020: Pada tahun ini, dividen yang dibagikan turun menjadi Rp10,27 triliun, dengan dividen per saham sebesar Rp220,27. Penurunan ini sejalan dengan situasi ekonomi yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
- Tahun 2021: Bank Mandiri memperbaiki pembagian dividen, memberikan Rp16,82 triliun dengan dividen per saham sebesar Rp360,64.
- Tahun 2022: Pembagian dividen tetap stabil di Rp24,3 triliun, dengan dividen per saham meningkat menjadi Rp529,34.
- Tahun 2023: Bank Mandiri kembali menunjukkan peningkatan dengan mencatatkan total dividen sebesar Rp33,03 triliun, yang berarti dividen per sahamnya sebesar Rp353,95.
Menariknya, Bank Mandiri selama lima tahun terakhir telah menerapkan dividend payout ratio (DPR) stabil di angka 60% dari total laba bersih. Menurut Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, pihaknya berupaya mempertahankan dividen yang konsisten sembari tetap menjaga kesehatan permodalan dan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. “Ini sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama,” ujarnya.
Secara keseluruhan, laba bersih Bank Mandiri yang tumbuh signifikan memberikan dampak positif pada kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen. Pada tahun lalu, Bank Mandiri meraup laba bersih sebesar Rp55,78 triliun, sehingga hal ini memberi sinyal positif bagi pembagian dividen di tahun mendatang.
Pengawasan dan penentuan besaran dividen ini bukan hanya tugas manajemen, melainkan juga melibatkan pemegang saham utama yang diwakili oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan adanya pengawasan yang ketat terkait keputusan keuangan yang diambil oleh Bank Mandiri.
Penting untuk dicatat bahwa meski terjadi variasi dalam besaran dividen yang dibagikan setiap tahun, kebijakan pembayaran dividen yang ditetapkan tetap berorientasi pada kepentingan jangka panjang perusahaan. Stabilitas harga saham dan kepercayaan para investor menjadi fokus utama bagi Bank Mandiri, di mana mereka berusaha menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan.
Kinerja dividen yang baik dari Bank Mandiri selama lima tahun terakhir mencerminkan strategi perusahaan yang mampu beradaptasi dengan kondisi pasar. Dengan situasi perekonomian yang semakin membaik, banyak pengamat pasar memperkirakan bahwa Bank Mandiri akan terus memberikan dividen yang menarik bagi para investor di masa yang akan datang. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, langkah-langkah strategis tersebut diyakini akan semakin meningkatkan posisi Bank Mandiri di industri keuangan domestik.