
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengumumkan pencapaian kinerja finansialnya pada kuartal pertama tahun 2025, menunjukkan perkembangan positif meskipun dalam kondisi makroekonomi global yang penuh tantangan. Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa realisasi pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang dicapai hingga Februari 2025 mencerminkan fundamental perusahaan yang solid.
“Kami berhasil mempertahankan kinerja yang positif pada kuartal pertama tahun ini. Pertumbuhan kredit dan DPK yang kami raih menunjukkan tren yang sehat, mencerminkan ketahanan Bank Mandiri di tengah dinamika yang ada,” ungkap Ashidiq, Selasa (15/4/2025).
Dari laporan keuangan, Bank Mandiri mencatat laba bersih sebesar Rp7,58 triliun, meningkat 6,01% year on year (YoY) dari laba bersih periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp7,16 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp12,55 triliun, meningkat 6,61% YoY. Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee-based income juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, naik 22,04% menjadi Rp2,96 triliun.
Dalam aspek penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 19,05% YoY, dari Rp1.098,37 triliun pada Februari 2024 menjadi Rp1.307,64 triliun pada Februari 2025. Aset Bank Mandiri juga terpacu naik, berada di angka Rp1.937,46 triliun, meningkat 16,37% YoY dibandingkan posisi di tahun lalu yang sebesar Rp1.664,98 triliun.
Sementara itu, simpanan atau DPK mengalami pertumbuhan sebesar 16,98% secara tahunan, dari Rp1.209,15 triliun menjadi Rp1.407,64 triliun. Komposisi dana murah dalam DPK, yang terdiri dari current account dan saving account (CASA), membukukan angka Rp1.106,41 triliun, meningkat dari Rp974,79 triliun pada tahun lalu dan kini menyumbang sebesar 78,22% dari total simpanan.
Demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan hingga akhir tahun 2025, Bank Mandiri berencana untuk mengimplementasikan strategi yang berfokus pada dua aspek utama. Di sektor pembiayaan, Bank Mandiri akan mempercepat pengembangan di segmen wholesale, mencakup korporasi dan komersial, serta meningkatkan segmen ritel dengan pendekatan berbasis ekosistem. “Kami tetap fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi untuk menjaga efisiensi biaya dana, serta memastikan likuiditas yang memadai,” tambah Ashidiq.
Bank Mandiri juga menyadari pentingnya pengelolaan biaya dana dan ketersediaan likuiditas yang efisien. Oleh karena itu, dalam situasi pasar yang kompetitif, manajemen risiko serta pengelolaan sumber dana menjadi prioritas utama untuk mendukung ekspansi bisnis jangka panjang.
Kinerja solid Bank Mandiri ini memberikan sinyal positif bagi investor dan pemangku kepentingan, terutama dalam hal kepercayaan terhadap prospek perekonomian dan stabilitas industri perbankan di Indonesia. Dengan fondasi yang kuat dan rencana strategis yang matang, Bank Mandiri berupaya untuk terus memperkuat posisinya dalam pasar perbankan nasional.
Dengan perkembangan yang terjadi, penting bagi para analis dan investor untuk terus mengamati langkah-langkah yang diambil oleh Bank Mandiri dalam menghadapi tantangan dan peluang di tahun 2025 ini.