Kemunculan platform kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, telah memberikan dampak signifikan pada pasar saham teknologi di Amerika Serikat. Perusahaan yang dipimpin oleh Liang Wenfeng ini berhasil menciptakan teknologi AI dengan biaya yang jauh lebih efisien dibandingkan para pesaingnya di Silicon Valley, sehingga membuat banyak investor dan analis merespons dengan cuaca negatif terhadap saham perusahaan-perusahaan teknologi di AS.
Liang Wenfeng, yang lahir di Guangdong, China pada tahun 1980-an, merupakan sosok yang masih kurang dikenal di kalangan masyarakat barat, meskipun dia telah membuat gebrakan besar di industri teknologi. Meskipun nama Sam Altman, CEO OpenAI, lebih dikenal setelah peluncuran ChatGPT, Wenfeng berusaha menghadirkan inovasi yang tidak kalah menarik melalui DeepSeek. Ia memperoleh pendidikan yang solid dengan sarjana dan pascasarjana dari Universitas Zhejiang, yang merupakan salah satu universitas tertua dan bergengsi di China.
Karier Liang Wenfeng dimulai saat ia dan dua teman sekelas mendirikan dana lindung nilai kuantitatif bernama High-Flyer pada tahun 2015. Perusahaan ini memanfaatkan matematika dan AI untuk menciptakan strategi investasi yang lebih canggih. Pada tahun 2019, High-Flyer sudah mengelola aset sebesar 10 miliar dolar AS. Prestasi ini mencerminkan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi untuk investasi.
Salah satu pencapaian terbaru dari DeepSeek adalah peluncuran model R1 pada tanggal 20 Januari 2025. Model ini dibangun dengan menggunakan 2.000 chip Nvidia H800, yang dikelola dengan biaya di bawah 6 juta dolar AS. Biaya ini sangat rendah jika dibandingkan dengan model lain yang dikembangkan oleh perusahaan seperti OpenAI atau Meta, yang menghabiskan ratusan juta untuk infrastruktur dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk melatih model AI mereka.
Pendekatan Wenfeng dalam mengoperasikan DeepSeek tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2024, ia menekankan pentingnya membangun ekosistem teknologi yang kuat sembari menyatakan, "Prinsip kami bukanlah menjual dengan kerugian atau mencari keuntungan yang berlebihan." Harapannya, DeepSeek dapat menjembatani kesenjangan yang ada antara kecerdasan buatan China dan Amerika Serikat.
Untuk memahami lebih dalam mengenai apa yang membedakan DeepSeek dengan perusahaan lain, berikut adalah beberapa poin kunci yang diungkapkan Liang Wenfeng:
Efisiensi Biaya: DeepSeek mampu menciptakan model AI dengan biaya jauh lebih murah dibandingkan dengan banyak pesaing di industri, menjadikannya pilihan menarik bagi investor.
Pendekatan Terbuka: Wenfeng menegaskan bahwa perusahaan tidak akan menggunakan sumber tertutup dalam pengembangan teknologi mereka, melainkan lebih memilih kolaborasi untuk membangun tufakan yang lebih kuat.
Kecerdasan Umum Buatan: Fokus utama DeepSeek adalah penelitian untuk mencapai kecerdasan umum buatan, sebuah langkah yang dapat mengubah landscape teknologi AI di dunia.
- Membangun Orisinalitas: Menurut Wenfeng, penting bagi industri AI di China untuk tidak hanya menjadi pengikut, tetapi juga menciptakan inovasi yang orisinal. Ia percaya bahwa kecerdasan buatan China tidak seharusnya selamanya mengikuti perkembangan yang dibawa oleh AS.
Liang Wenfeng secara aktif menyerukan kurangnya inovasi dan orisinalitas dalam industri AI China. Dia mendorong generasi muda untuk tidak hanya mengikuti tetapi juga menciptakan.
Dengan pencapaian dan filosofi tersebut, Liang Wenfeng dan DeepSeek berpotensi untuk menghasilkan perubahan signifikan dalam lanskap kecerdasan buatan, tidak hanya di China tetapi juga di seluruh dunia, yang pada gilirannya dapat merubah cara pasar saham khususnya di sektor teknologi menangkap dinamika yang ada.