Spesifikasi pistol Pindad G2 Combat menjadi sorotan setelah insiden tragis yang terjadi di Lampung, di mana tiga anggota polisi tewas dalam penembakan di Negara Batin, Way Kanan, pada Senin sore, 17 Maret 2025. Penangkapan Kopka Basar, salah satu yang diduga pelaku, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian tersebut, ia terlihat memamerkan pistol yang diperkirakan adalah Pindad G2 Combat.
Sebagai senjata genggam yang diproduksi oleh PT Pindad (Persero), G2 Combat dirancang dengan teknis tinggi dan akurasi yang diharapkan bisa mendukung operasi militer dan kepolisian. Pistol ini dikenal dengan daya tahan dan keandalannya dalam berbagai situasi, menjadikannya salah satu pilihan utama bagi angkatan bersenjata Indonesia.
Berikut spesifikasi lengkap dari Pistol Pindad G2 Combat:
- Kaliber: 9 x 19 mm Parabellum
- Panjang Keseluruhan: 200 mm
- Panjang Laras: 4,5 inci
- Berat: 0,90 kg
- Kapasitas Peluru: 15 butir
- Mekanisme Tembakan: Semi-otomatis
- Jangkauan Efektif: 25 m
Pistol ini dilengkapi dengan mekanisme semi-otomatis, memungkinkan pengguna untuk melakukan tembakan beruntun dengan akurasi yang terjaga. Panjang laras 4,5 inci juga dirancang untuk memberikan presisi yang tinggi, terutama dalam situasi pertempuran jarak dekat.
Insiden penembakan yang melibatkan senjata ini menjadi lebih menonjol setelah penangkapan Kopka Basar. Dalam rekaman yang beredar di media sosial, tampak Basar memamerkan pistol tersebut, menimbulkan kecurigaan bahwa senjata itu mungkin terlibat dalam tindakan kriminal yang ia lakukan.
Kapolda Lampung, dalam keterangan persnya, menyatakan bahwa penembakan tersebut sangat disayangkan dan menandakan perlunya penegakan hukum yang lebih ketat terkait penyalahgunaan senjata api. "Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan semua pelaku diadili," ujarnya.
Pistol Pindad G2 Combat, yang telah menjadi standar di berbagai kesatuan angkatan bersenjata, memang telah teruji dalam berbagai operasi. Dikenal karena bobotnya yang ringan dan desain tubuh yang ergonomis, pistol ini bekerja dengan baik tidak hanya di medan perang, tetapi juga dalam situasi kritis yang dihadapi oleh aparat kepolisian.
Kepolisian Indonesia kini menghadapi tantangan dalam mengatasi penggunaan senjata ilegal, terutama yang melibatkan senjata buatan lokal seperti G2 Combat. Dengan jumlah pelatihan yang memadai, pihak berwenang berupaya mencegah senjata ini jatuh ke tangan yang salah.
Pihak PT Pindad sendiri membenarkan bahwa pistol G2 Combat memang dirancang untuk situasi tertentu yang membutuhkan kecepatan dan akurasi. Meskipun senjata ini diharapkan dapat digunakan untuk tujuan yang sah dan melindungi negara, peristiwa terbaru menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap penggunaan senjata oleh individu yang tidak bertanggung jawab.
Kedepannya, diharapkan pihak security juga dapat lebih proaktif dalam mendeteksi potensi ancaman yang berkaitan dengan penyalahgunaan senjata api. Selain itu, pelatihan dan edukasi bagi pengguna senjata harus ditingkatkan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Ketika senjata seperti Pindad G2 Combat jatuh ke tangan yang salah, konsekuensinya bisa sangat fatal, seperti yang terjadi dalam insiden di Lampung tersebut.