Vivo baru saja meluncurkan dua model ponsel flagship terbarunya, yaitu Vivo X200 dan Vivo X200 Pro, yang siap membidik pasar pengguna yang menginginkan perangkat berkualitas tinggi. Dengan harga yang cukup beragam—Vivo X200 Pro dijual sekitar Rp18 juta dan Vivo X200 dengan harga Rp12,999 juta—kedua ponsel ini hadir dengan fitur unggulan dan spesifikasi yang menarik perhatian. Namun, apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya yang mungkin menjadi pertimbangan bagi calon pembeli?
Dari segi desain, baik Vivo X200 maupun X200 Pro memiliki tampilan premium yang serupa. Keduanya menggunakan bodi berbahan kaca dengan frame metal yang memberikan kesan elegan. Meskipun X200 memiliki ukuran layar 6,67 inci, sedikit lebih kecil dibandingkan Pro yang memiliki layar 6,78 inci, ponsel ini tetap terlihat menarik dan compact. Bobotnya juga lebih ringan, hanya 198 gram, sementara Pro mencapai 220 gram. Pilihan warna tersedia dalam hijau (Green) dan hitam (Carbon Black), menambah kesan mewah pada kedua perangkat.
Di sektor layar, baik X200 maupun X200 Pro dilengkapi dengan panel AMOLED beresolusi 1,5K yang mendukung refresh rate hingga 120Hz dan HDR10+. Namun, perbedaan yang mencolok terletak pada teknologi layar; X200 Pro menggunakan panel LTPO yang dapat menurunkan refresh rate hingga 1Hz untuk mengoptimalkan efisiensi daya, sedangkan versi standar hanya mendukung refresh rate variabel dari 60Hz hingga 120Hz. Hal ini memberikan pengalaman visual yang lebih mulus, terutama saat multitasking atau bermain game berat pada X200 Pro.
Fotografi menjadi salah satu aspek yang menonjol pada kedua ponsel ini. Meskipun keduanya menggunakan lensa hasil kolaborasi dengan ZEISS, X200 Pro menawarkan konfigurasi kamera yang lebih canggih. Ini termasuk sensor kamera utama yang lebih besar dan kemampuan zoom yang lebih tinggi. Bagi pengguna biasa, kemampuan kamera dari X200 sudah sangat memadai untuk kegiatan sehari-hari, termasuk pengambilan foto di malam hari dan perekaman video 4K.
Dari segi performa, baik Vivo X200 maupun X200 Pro ditenagai oleh prosesor yang sama, menjamin kinerja yang sangat baik untuk berbagai kebutuhan seperti gaming dan editing video. Namun, perbedaan mencolok terdapat pada kapasitas memori perangkat. Vivo X200 Pro menawarkan RAM 16GB dan penyimpanan internal 512GB, sementara Vivo X200 memiliki RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB. Selisih harga Rp5 juta sebagian besar disebabkan oleh kapasitas memori yang lebih besar pada X200 Pro.
Berbicara tentang daya tahan, baterai Vivo X200 memiliki kapasitas 5.800mAh, sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Pro yang memuat baterai 6.000mAh. Meski demikian, kedua model mendukung pengisian cepat 90W, memungkinkan pengguna untuk mengisi daya dengan cepat dan efisien.
Selain itu, terdapat beberapa fitur premium yang hanya tersedia pada Vivo X200 Pro, antara lain:
1. USB 3.2: Ponsel Pro mendukung transfer data yang lebih cepat dibandingkan X200 yang masih menggunakan USB 2.0.
2. Fingerprint Scanner: Pro menggunakan teknologi ultrasonic, sedangkan X200 menggunakan optical scanner. Meskipun keduanya memiliki performa yang baik, teknologi ultrasonic pada Pro menawarkan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi.
Bagi pengguna yang mencari ponsel flagship dengan harga lebih terjangkau tanpa mengorbankan banyak fitur penting, Vivo X200 bisa menjadi pilihan ideal. Namun, bagi mereka yang menginginkan performa dan pengalaman terbaik tanpa kompromi, Vivo X200 Pro menawarkan semua keuntungan tersebut.
Dengan mempertimbangkan semua faktor yang telah dibahas, pilihan antara Vivo X200 dan Vivo X200 Pro kembali kepada kebutuhan dan anggaran masing-masing pengguna. Apakah Anda siap untuk membayar lebih Rp5 juta demi fitur tambahan dan kapasitas memori yang lebih besar, atau cukup puas dengan spesifikasi dari Vivo X200 yang sudah sangat mumpuni? Keputusan ada di tangan Anda.
