Bisnis

Sri Mulyani: Efisiensi Anggaran Dukung Misi Asta Cita Prabowo-Gibran

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menekankan pentingnya efisiensi anggaran dalam upaya memperkuat misi Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/2/2025). Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa efisiensi anggaran tidak hanya diperlukan untuk mengurangi pemborosan, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap program pemerintah dapat memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa permintaan anggota Komisi XI agar penghematan anggaran dapat meningkatkan output dan outcome dari program prioritas pemerintah telah disetujui. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyusun anggaran yang lebih akuntabel dan efektif agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Menurutnya, efisiensi pada anggaran kementerian dan lembaga akan menjadi baseline untuk menciptakan budaya birokrasi yang lebih efisien.

Beliau menjelaskan bahwa, dengan pendekatan yang dilakukan, anggaran 2026 akan disusun berdasarkan prinsip yang sama seperti 2025. Ini bertujuan untuk memperkuat efisiensi serta efektivitas pengelolaan keuangan negara dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Berikut beberapa poin penting terkait efisiensi anggaran yang diungkapkan oleh Sri Mulyani:

  1. Penghematan yang Terarah: Efisiensi anggaran akan diterapkan untuk kementerian dan lembaga, dengan harapan setiap penggunaan dana lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

  2. Pelayanan Publik tetap Terjaga: Meskipun terjadi efisiensi anggaran, Sri Mulyani menegaskan bahwa anggaran untuk belanja sosial tetap akan dipertahankan. "Pelayanan publik tidak akan dikorbankan, dan target-target belanja sosial tetap dipenuhi," ujarnya.

  3. Program Bantuan Sosial Berlanjut: Semua program yang melayani masyarakat, termasuk bantuan sosial, tidak akan mengalami pemangkasan anggaran. Sri Mulyani memastikan bahwa semua program tersebut akan berjalan seperti biasa.

  4. Inventarisasi Anggaran: Kementerian Keuangan akan melakukan inventarisasi terhadap seluruh kementerian dan lembaga untuk memilah penggunaan efisiensi anggaran agar tetap sesuai dengan kebutuhan konstitusi dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi.

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa langkah-langkah efisiensi ini akan dijadikan acuan untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun-tahun mendatang. Hal ini untuk memastikan pengelolaan anggaran tidak hanya produktif, tetapi juga berdampak positif bagi pembangunan manusia dan masyarakat secara luas.

Dalam pandangannya, efisiensi anggaran perlu dikaitkan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan misi Asta Cita, yang mencakup berbagai misi strategis untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Dengan pendekatan ini, diharapkan semua program yang diusung pemerintah bisa berjalan optimal dan memberikan hasil yang nyata.

Sri Mulyani menutup rapat dengan menekankan, "Kami akan memilah penggunaan efisiensi anggaran ini agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan menjaga akuntabilitas serta transparansi dalam pengelolaan anggaran." Hal ini adalah langkah konkret pemerintah dalam menjaga kepercayaan masyarakat, terutama menjelang pemilihan presiden yang akan datang, di mana anggaran menjadi salah satu topik yang krusial.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat terwujud anggaran yang tidak hanya efisien tetapi juga responsif terhadap kebutuhan rakyat, sehingga misi Asta Cita Prabowo-Gibran dapat terlaksana dengan lebih baik.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button