Menteri Keuangan Sri Mulyani merencanakan penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis. Rencana ini muncul sebagai respons terhadap permintaan Badan Gizi Nasional (BGN), yang mengusulkan alokasi anggaran tambahan untuk mendukung program tersebut. Sri Mulyani mengemukakan bahwa program Makan Bergizi Gratis adalah salah satu prioritas utama dalam agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal nutrisi.
Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dalam kunjungannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sri Mulyani menyatakan, “Ya Pak Presiden harapkan adanya fokus terhadap prioritas dan juga kurangi inefisiensi yang sudah diidentifikasi akan dilihat.” Pernyataan ini mengindikasikan bahwa pihaknya akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap anggaran yang ada, dengan mempertimbangkan pengurangan pengeluaran yang dianggap tidak efisien.
Sebagai bagian dari langkah ini, Sri Mulyani berjanji untuk mempertimbangkan seluruh postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan melakukan identifikasi terhadap pos-pos mana yang bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan tambahan ini. Penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun ini, menurut Dadan Hindayana selaku Kepala BGN, akan dapat menyediakan makanan bagi 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025.
Proses pencarian anggaran tambahan ini tidak hanya melibatkan kementerian keuangan, tetapi juga memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga terkait. Kriteria penerima manfaat akan dikaji ulang agar program dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Usulan anggaran ini sangat mendesak untuk memastikan bahwa semua individu yang membutuhkan dapat memperoleh makanan bergizi, terutama di tengah permasalahan gizi buruk yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari, tetapi juga punya dampak jangka panjang terhadap perkembangan kualitas sumber daya manusia. Dengan nutrisi yang tepat, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, keberlanjutan program ini sangat dipertimbangkan dalam perencanaan anggaran.
Dalam rapat yang diadakan, Sri Mulyani menyatakan bahwa ia akan mengidentifikasi semua kemungkinan dan memprioritaskan anggaran tersebut. Ini termasuk menilai pengeluaran lain yang mungkin bisa dialokasikan ulang untuk mendanai program makanan ini. Mengurangi inefisiensi akan menjadi salah satu strategi kunci dalam mencapai target anggaran tersebut.
Selain itu, kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga non-pemerintah juga dipandang penting untuk mendukung keberhasilan program ini. Kerja sama dengan berbagai pihak diharapkan dapat memperluas cakupan distribusi makanan dan membantu dalam pengawasan kualitas makanan yang disalurkan kepada masyarakat.
Dalam konteks lebih luas, penambahan anggaran ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memerangi masalah kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan harapan, program Makan Bergizi Gratis dapat berkontribusi dalam memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia dan memastikan semua lapisan masyarakat dapat mengakses makanan yang bergizi, sehingga menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Dengan langkah ini, Sri Mulyani dan pemerintah berharap dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, serta mewujudkan cita-cita pembangunan yang berkelanjutan. Pencarian dana tambahan sebesar Rp100 triliun tersebut menjadi titik tolak dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan sehat, yang akan terus diupayakan melalui kebijakan anggaran yang efisien dan responsif.
