
Ada kabar baik bagi pengguna Starlink dalam beberapa waktu terakhir. Teknologi satelit ini kini telah memungkinkan pengguna ponsel, baik iPhone maupun Android, untuk mengirim pesan tanpa perlu bergantung pada jaringan seluler tradisional. Inovasi ini menggembirakan terutama bagi mereka yang sering berada di daerah terpencil yang mungkin sulit mendapatkan sinyal.
Berdasarkan informasi dari CNET, layanan terbaru ini merupakan hasil kerja sama antara Starlink dan T-Mobile. Melalui kolaborasi ini, para pengguna dapat mengirim dan menerima pesan teks meskipun berada di lokasi tanpa akses seluler. Hal ini memberi harapan baru bagi pengguna yang sering menjelajahi daerah-daerah yang terpinggirkan dari jangkauan jaringan konvensional.
Sejak Desember 2024, T-Mobile telah menguji coba layanan ini secara gratis bagi pelanggannya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk merasakan kemudahan komunikasi tanpa ketergantungan pada menara seluler. Uji coba ini masih berlangsung, sehingga pengguna ponsel dengan perangkat tertentu, seperti Galaxy S24 Ultra, Galaxy Z Flip 6, iPhone 16, dan Google Pixel 9, dapat ikut serta.
Namun, meskipun layanan ini menawarkan banyak kemudahan, masih ada beberapa keterbatasan. Untuk saat ini, pelayanan hanya tersedia bagi pelanggan T-Mobile dan beberapa operator lain yang memiliki kerjasama dalam program ini. Jadi, tidak semua pengguna ponsel dapat menikmati layanan ini.
Satu aspek menarik dari teknologi Starlink adalah cara kerjanya. Proyek Coverage Above and Beyond, yang diluncurkan oleh T-Mobile dan SpaceX pada Agustus 2022, bertujuan untuk menghadirkan jaringan seluler di seluruh Amerika Serikat, termasuk wilayah paling terpencil. Pengguna yang berada di lokasi tanpa sinyal, seperti di Grand Canyon atau Taman Nasional Yosemite, akan otomatis terhubung ke satelit Starlink terdekat. Ini menjadikan satelit berfungsi hampir seperti menara seluler yang mengambang di angkasa, asalkan kondisi langit terbuka tanpa penghalang.
Saat ini, pengguna hanya dapat mengirim dan menerima pesan teks secara gratis, termasuk pesan darurat ke 911. Namun, nantinya layanan ini diharapkan bisa diperluas untuk termasuk pesan gambar, panggilan suara, dan akses internet, meskipun kemungkinan besar akan dikenakan biaya tambahan.
Mengacu pada syarat penggunaan layanan, pengguna diharuskan menjadi pelanggan T-Mobile atau operator lain yang berpartisipasi, memiliki ponsel yang kompatibel, dan menggunakan versi perangkat lunak terbaru. Pendaftaran untuk program beta perlu dilakukan melalui situs resmi T-Mobile, dan setelah berhasil diverifikasi, pengguna akan memperoleh email konfirmasi untuk bergabung dalam daftar tunggu.
Satu hal yang perlu dicatat adalah mengenai biaya layanan. Masa uji coba gratis ini berlangsung hingga Juli 2025, setelah itu, pelanggan T-Mobile dengan paket Go5G Next dapat tetap menggunakan layanan ini tanpa biaya, sedangkan pelanggan di operator lain seperti Verizon dan AT&T akan dikenakan biaya bulanan setelah peluncuran resmi.
Namun, bagi pengguna di Indonesia, situasi saat ini belum memungkinkan untuk merasakan layanan ini. Starlink baru dapat dipakai di ponsel di Amerika Serikat karena belum adanya kerjasama resmi dengan operator seluler di Tanah Air. Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak banyak orang: kapan Indonesia akan kebagian menikmati layanan ini?
Dengan potensi yang dimiliki teknologi Starlink, ada harapan bahwa kerjasama dan ekspansi layanan dapat segera menjangkau Indonesia. Jika Starlink berhasil mengatasi tantangan dan membangun kemitraan lokal, pengguna di Indonesia juga dapat menikmati kemudahan komunikasi tanpa batas, bahkan di lokasi-lokasi yang biasanya sulit dijangkau. Terus ikuti perkembangan tentang kapan layanan ini bisa dinikmati di Indonesia dan saksikan bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara kita berkomunikasi di seluruh dunia.