Steven Wongso: Putus dari Arafah Rianti Sebelum Jadi Mualaf!

Sosok komika Steven Wongso kembali menarik perhatian publik setelah penampilan terbarunya di podcast Close The Door yang dipandu oleh Deddy Corbuzier pada 8 April 2025. Dalam sesi tersebut, Steven mengungkapkan beberapa fakta penting terkait perjalanan hidupnya, termasuk prosesnya menjadi mualaf yang ternyata tidak terkait langsung dengan hubungannya bersama Arafah Rianti.

Steven mengonfirmasi bahwa hubungan romantisnya dengan Arafah telah berakhir sebelum dirinya memutuskan untuk memeluk agama Islam. “Udah lama (putusnya). Terakhir Valentine-an,” ungkap Steven, mengacu pada hari perayaan kasih sayang yang jatuh pada 14 Februari 2025.

Selama diskusi, Steven menjelaskan bahwa meskipun mereka merayakan Hari Kasih Sayang bersama, hubungan mereka tidak pernah resmi sebagai pasangan kekasih, melainkan hanya sebatas HTS (hubungan tanpa status). “Tapi sebenarnya bukan pacaran kalau anak-anak jaman sekarang bilang. Deket-deket aja,” jelasnya.

Meskipun sudah berpisah, Steven mengungkapkan bahwa perasaannya kepada Arafah masih kuat. Ia menyatakan kebingungan mengenai penyebab Arafah menjauh tanpa penjelasan yang jelas. “Mau tau alasannya? Sampai sekarang saya juga bingung alasannya apa,” ujarnya, seolah mencerminkan kegalauan yang menghimpit.

Dalam suasana yang lebih santai, Steven mengungkapkan bahwa dalam kegalauannya, ia terinspirasi oleh sebuah kutipan yang beredar di media sosial: “Di dunia ini, tidak ada cowok nakal. Yang ada, cowok baik yang tersakiti.” Kecemasan dan rasa bingungnya ini, disertai candaan, menandakan bahwa ia masih berusaha menerima kenyataan pahit tersebut. “Saya mikir, saya ini Chindo. Harusnya saya yang menyakiti hati wanita. Kenapa hati saya yang dicabik-cabik,” canda Steven yang disambut tawa oleh Deddy.

Namun, Steven tak menutup kemungkinan untuk kembali menjalin hubungan dengan Arafah. Ia mengaku masih memiliki rasa sayang yang mendalam. “Masih sayang banget. Kalo dia mau (balikan), saya mau. Beneran,” ujarnya tulus. Hal tersebut mencerminkan perasaan mendalam yang masih ada meskipun hubungan mereka telah berakhir.

Sementara itu, keputusan Steven untuk menjadi mualaf datang dari adanya tekanan dalam hidup dan bukan karena urusan asmara. “Bener, nggak ada hubungannya (dengan nikah). Sebenarnya karena masalah bertubi-tubi juga, bukan cinta doang,” tegasnya. Dalam penjelasannya, Steven juga menyebutkan bahwa prosesnya menemukan pegangan spiritual terkait dengan kesulitan hidup yang dialaminya.

Steven memilih Ustaz Felix Siauw sebagai pembimbing dalam proses pertobatannya karena pertimbangan kultural. Ia berpikir bahwa akan lebih mudah menjelaskan keputusan tersebut kepada ibunya jika pembimbingnya berasal dari etnis yang sama. “Karena izin ke orangtua nggak gampang. Saya memilih Ustaz Felix karena biar saya ngasih alasan ke mama saya minimal yang mualafin masih orang China,” ujarnya, sambil tertawa.

Namun, meskipun kini telah menjadi mualaf, Steven masih belum memberitahu ibunya secara langsung tentang keputusannya tersebut. Ia bahkan telah meminta ibunya untuk berhenti menggunakan media sosial agar tidak mengetahui berita itu terlebih dahulu. Steven memisahkan keputusan spiritualnya dari keluarga, mengklaim bahwa ia menyembunyikannya demi kesehatan mental sang ibu.

“Saya bilang ‘Ma, sosial media itu bikin otak rusak, bikin tidur kurang’. Tapi yang saya lupa, Mama saya nonton Close the Door,” pungkasnya. Hingga saat ini, ibunya hanya mengetahui bahwa Steven menjadi mualaf untuk kepentingan konten media. Ia berjanji akan menyampaikan berita sebenarnya di waktu yang tepat, tanpa embel-embel dari luar.

Dalam momen terbuka tersebut, Steven Wongso tak hanya berbagi tentang perjalanan spiritualnya yang penuh warna, tapi juga tentang hubungan limpahan emosi yang dialaminya. Walaupun dihadapkan pada situasi sulit, ia tetap berusaha menemukan jalan terbaik bagi dirinya dan orang-orang yang dicintainya.

Berita Terkait

Back to top button