Bisnis

Sunat APBN Demi Tambah Rp100 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis!

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tujuan mempercepat pemenuhan target penerima manfaat. Dalam program ini, pemerintah menargetkan 82,9 juta orang dapat menerima manfaat yang dijadwalkan sebelumnya akan tercapai pada akhir tahun 2025. Namun, Presiden Prabowo Subianto meminta agar target tersebut dapat dipenuhi lebih cepat, yaitu pada September 2025.

“Karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan-percepatan, maka dibutuhkan tambahan biaya. Pak Presiden bertanya kepada kami, berapa biaya tambahan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Kami sampaikan tambahan Rp100 triliun,” jelas Dadan, mengutip laporan Antara. Penambahan anggaran tersebut, menurut Dadan, merupakan respons atas permintaan Presiden Prabowo dan bukan atas usulan BGN.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai penambahan anggaran untuk program MBG:

  1. Tujuan Penambahan Anggaran: Penambahan sebesar Rp100 triliun bertujuan untuk mempercepat program MBG supaya dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat dalam waktu yang lebih singkat.

  2. Percepatan Target: Target awal untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat diundur dari akhir 2025 menjadi September 2025 atas permintaan langsung dari Presiden Prabowo.

  3. Kolaborasi Lintas Sektor: Salah satu strategi yang ditekankan oleh Presiden Prabowo adalah pentingnya keterlibatan kementerian dan lembaga dari berbagai sektor, agar program MBG berjalan secara sinergis dan efektif.

  4. Pelaksanaan Program: Saat ini, program MBG telah diimplementasikan di 31 provinsi dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi para penerima manfaat.

  5. Target Penerima Manfaat: Pada periode pertama dari Januari hingga April 2025, target untuk penerima manfaat adalah sebanyak 3 juta orang, kemudian ditingkatkan menjadi 6 juta orang pada tahap berikutnya yang berlangsung antara April hingga Agustus.

Dadan menambahkan bahwa kebutuhan anggaran ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan, tetapi juga memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi standar gizi yang sehat dan bergizi.

“Bapak Presiden menginginkan agar program ini betul-betul menjadi lintas sektor, dan kemudian saling bekerja sama satu dengan yang lainnya,” ujar Dadan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan gizi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan masalah gizi lainnya di Indonesia. Dengan adanya dukungan tambahan anggaran, diharapkan akses terhadap makanan bergizi dapat diperluas serta menjadi lebih efektif.

Sementara itu, pemerintah juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah dan sektor swasta untuk berkontribusi dalam program ini. Partisipasi dari masyarakat dan sektor terkait akan sangat penting untuk memastikan keberhasilan program dalam menjangkau semua lapisan masyarakat.

Melalui langkah ini, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi masalah gizi di tanah air, serta berupaya untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan penambahan anggaran yang signifikan, diharapkan program ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Indonesia.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button