
Ciena, perusahaan yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi, memproyeksi bahwa dalam dua hingga tiga tahun mendatang, beban kerja terkait kecerdasan buatan (AI) akan mengalami lonjakan signifikan yang akan memberikan tekanan besar terhadap infrastruktur Data Center Interconnect (DCI). Analisis ini diperoleh setelah melakukan survei yang melibatkan lebih dari 1.300 pengambil keputusan dari pusat data di 13 negara, di mana 53% dari responden meyakini bahwa AI akan memberikan dampak langsung terhadap kebutuhan infrastruktur pusat data.
Dari hasil survei tersebut, terungkap bahwa sebanyak 43% fasilitas pusat data baru diprediksi akan didedikasikan secara khusus untuk menangani beban kerja yang berkaitan dengan AI. Ini menunjukkan bahwa industri pusat data harus beradaptasi secara cepat untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Seiring dengan tren tersebut, para ahli juga memperkirakan bahwa kebutuhan bandwidth akan meningkat secara signifikan, karena pelatihan dan inferensi model AI memerlukan aliran data yang sangat besar.
Berikut adalah poin utama yang diungkap dalam survei Ciena mengenai beban data center yang dipengaruhi oleh AI:
Tekanan pada Infrastruktur DCI: Sebanyak 53% responden meyakini AI akan mewajibkan pembaruan infrastruktur DCI mereka untuk dapat memproses beban kerja yang lebih tinggi.
Kebutuhan Bandwidth yang Meningkat: Dalam hal kapasitas serat optik, 87% responden percaya bahwa diperlukan minimum 800 Gb/s per panjang gelombang untuk mengatasi throughput data yang meningkat.
Beban Kerja AI Membentuk Ulang Industri: Jürgen Hatheier, Chief Technology Officer International Ciena, menyatakan bahwa beban kerja AI tidak hanya mempengaruhi permintaan untuk bandwidth, tetapi juga mendorong perubahan dalam pembangunan infrastruktur data center.
Penggunaan Pluggable Optics: Sekitar 98% ahli pusat data meyakini bahwa teknologi pluggable optics akan menjadi solusi penting untuk mengurangi konsumsi daya dan jejak fisik dari infrastruktur jaringan mereka.
Pelatihan Large Language Models (LLMs): Survei menemukan bahwa 81% responden percaya bahwa pelatihan LLM akan semakin terdistribusi di antara pusat data yang berbeda, yang tentunya memerlukan solusi DCI untuk saling terhubung secara efektif.
- Meningkatnya Penggunaan Managed Optical Fiber Networks (MOFN): Mayoritas peserta survei menyatakan harapan untuk memanfaatkana Managed Optical Fiber Networks, yang memungkinkan konektivitas jangka panjang antara pusat data dengan jaringan berkapasitas tinggi yang dioperasikan oleh penyedia layanan.
Penting untuk menekankan bahwa potensi AI tidak dapat direalisasikan tanpa pondasi jaringan yang tepat. Hatheier menegaskan bahwa operator pusat data harus memastikan bahwa infrastruktur DCI mereka siap untuk menghadapi masa depan, di mana lalu lintas berbasis AI akan mendominasi.
Dengan adanya tren meningkatnya beban kerja data center akibat implementasi AI, para pengambil keputusan di industri pusat data dituntut untuk segera beradaptasi. Ini mencakup perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan bandwidth yang semakin besar serta memastikan efisiensi dalam penggunaan energi dan ruang. Tanpa langkah-langkah yang tepat, industri ini dapat menghadapi tantangan serius dalam menanggapi kebutuhan yang berkembang pesat akibat kemajuan teknologi AI.