Survei Ungkap: 62% Gen Z Lebih Suka Belanja Melalui Live Shopping!

Persaingan di sektor e-commerce Indonesia semakin intens, dan perubahan perilaku konsumen menjadikan strategi pemasaran menjadi sangat penting. Survey terbaru yang dilakukan oleh Jakpat mengungkapkan bahwa sebanyak 62 persen Generasi Z di Indonesia lebih memilih berbelanja melalui platform live shopping. Hal ini menandakan bahwa pengalaman belanja interaktif kini menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian bagi konsumen muda saat ini.

Dalam survei yang melibatkan 2.474 responden tersebut, terdiri dari Generasi Z, Milenial, dan Generasi X, terungkap bahwa 91 persen responden melakukan transaksi online pada paruh kedua tahun 2024. Dari angka tersebut, 9 dari 10 orang menyatakan bahwa mereka bertransaksi di platform e-commerce, sementara 16 persen mengandalkan layanan quick-commerce untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebiasaan belanja online Generasi Z menunjukkan preferensi yang pesat terhadap metode pembayaran digital. Sebanyak 76 persen responden menggunakan dompet digital atau e-wallet sebagai metode pembayaran di e-commerce, diikuti dengan cash on delivery (CDO) sebanyak 64 persen, dan mobile atau internet banking sebanyak 47 persen. Jika diperinci, Generasi Z yang berbelanja online memiliki kebiasaan yang tidak jauh berbeda, dengan 75 persen menggunakan e-wallet, 69 persen memilih COD, dan 42 persen menggunakan internet banking.

Dari segi rata-rata pengeluaran, Generasi Z tercatat menghabiskan sekitar Rp414.309 per bulan untuk belanja di e-commerce, sebuah angka yang mengalami peningkatan sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan generasi muda untuk bertransaksi secara lebih aktif di dunia digital.

Fitur live shopping sendiri menjadi sorotan utama dalam perubahan perilaku belanja ini. Live shopping dan tautan afiliasi (affiliate link) bukan lagi hal baru, tetapi kini telah menjadi strategi pemasaran yang wajib diimplementasikan bagi para pelaku usaha. Survei menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh responden Gen Z pernah menonton siaran langsung belanja, dan 62 persen di antaranya melakukan transaksi melalui fitur tersebut.

"Aspek pengalaman berbelanja telah menjadi komponen penting bagi konsumen e-commerce saat ini. Konsumen tidak hanya membeli produk, tetapi juga menginginkan pengalaman yang interaktif dan personal. Live shopping memenuhi kebutuhan tersebut, dan penjual perlu beradaptasi dengan inovasi dalam pengalaman berbelanja jika ingin bersaing dengan baik di pasar yang sangat kompetitif ini," ujar Aska Primardi, Head of Research Jakpat.

Selain itu, survey juga menemukan bahwa 86 persen pembeli online dari Generasi Z pernah membuka tautan afiliasi dari media sosial, sementara 53 persen dari mereka akhirnya memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan melalui kanal tersebut. Data ini menggarisbawahi peranan penting media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif dalam menjangkau konsumen muda.

Untuk lebih memahami kebiasaan belanja Generasi Z di platform live shopping, berikut adalah beberapa temuan kunci dari survei tersebut:

  1. Preferensi Platform: 62% Gen Z memilih belanja melalui live shopping.
  2. Penggunaan Metode Pembayaran: 76% responden menggunakan e-wallet, 64% menggunakan COD.
  3. Rata-rata Pengeluaran: Gen Z menghabiskan rata-rata Rp414.309 per bulan.
  4. Keterlibatan dengan Livestream: 90% Gen Z pernah menonton live shopping.
  5. Pengaruh Tautan Afiliasi: 53% dari yang membuka tautan afiliasi akhirnya melakukan pembelian.

Temuan ini menunjukkan bahwa Generasi Z sangat terhubung dengan teknologi dan metode berbelanja yang lebih modern. Pelaku usaha di dunia e-commerce perlu memanfaatkan data ini untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat dan relevan bagi generasi muda. Dengan adaptasi yang tepat, bisnis bisa meningkatkan peluang untuk tidak hanya untuk bersaing tetapi juga untuk berkembang dalam pasar yang semakin dinamis.

Berita Terkait

Back to top button