
PT Hutama Karya mengumumkan penerapan diskon 20 persen untuk tarif tol pada Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) pada ruas Palembang-Indralaya (Palindra) dan Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025. Diskon ini disampaikan oleh Branch Manager Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih, Syamsul Rijal, yang menegaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk memberikan kemudahan kepada pemudik.
Penerapan diskon akan dilakukan dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah selama arus mudik pada tanggal 24 hingga 27 Maret 2025 dan dilanjutkan pada 30 Maret hingga 4 April 2025. Gelombang terakhir akan berlangsung pada tanggal 8 dan 9 April 2025 saat arus balik. Syamsul menambahkan bahwa diskon ini hanya berlaku untuk perjalanan pada ruas tol terjauh, yaitu dari Palembang menuju Prabumulih atau sebaliknya.
Berdasarkan proyeksi, pihak pengelola memperkirakan sekitar 15.000 kendaraan akan melintas di ruas tol tersebut selama periode mudik, yang berarti jumlah kendaraan diperkirakan dua kali lipat dari hari biasa. Dalam pandangan Syamsul, diskon yang diberikan tidak akan terlalu berdampak pada pendapatan perusahaan. "Dengan perkiraan 15.000 kendaraan yang melintas saat arus mudik, ini akan menutupi pemasukan saat hari normal sehingga diskon tidak terlalu mempengaruhi pendapatan," ujarnya.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai tarif tol, berikut adalah rincian tarif untuk kedua ruas:
Tarif Tol Palindra:
- Golongan I: Rp 27.000
- Golongan II dan III: Rp 40.500
- Golongan IV dan V: Rp 54.000
Tarif Tol Indraprabu:
- Golongan I: Rp 85.000
- Golongan II dan III: Rp 127.000
- Golongan IV dan V: Rp 170.000
Sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan jumlah kendaraan pemudik, PT Hutama Karya juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Di antaranya, mereka menambah jumlah personel di gerbang tol dan menyediakan tambahan 1.500 kartu e-toll untuk memperlancar proses masuk bagi kendaraan. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya antrean panjang saat arus mudik.
Selain itu, perbaikan infrastruktur jalan tol juga menjadi fokus utama. Pihak pengelola memastikan bahwa kualitas jalan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan, yakni dengan kebijakan "zero pothole" atau tanpa lubang. Syamsul menyampaikan optimisme dengan mengatakan, "Alhamdulillah, per 15 Maret kemarin, semua kerusakan jalan sudah diperbaiki dengan baik." Dengan demikian, pemudik diharapkan dapat menikmati perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Melihat persiapan yang matang ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan jauh dari kendala. Dengan adanya diskon tarif dan perbaikan infrastruktur yang memadai, pemudik dapat merasakan manfaat langsung yang diharapkan menjadi daya tarik untuk menggunakan jalur tol Trans-Sumatera ini. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi masyarakat yang menjalani tradisi mudik Lebaran.