Seorang wanita asal Benggala Barat, India, kini tengah menjadi sorotan setelah diduga menipu suaminya untuk menjual salah satu ginjalnya demi membiayai pendidikan putri mereka. Kasus ini bukan hanya mencuat karena tindakan tega si istri, tetapi juga karena kompleksitas emosional yang melibatkan cita-cita dan pengorbanan.
Pria malang ini berjuang selama lebih dari setahun untuk mencari pembeli ginjal di pasar gelap setelah terpengaruh oleh bujuk rayu istrinya. Menurut laporan, wanita tersebut meyakinkan suaminya bahwa tindakan itu sangat penting demi masa depan anak mereka. Meskipun awalnya menolak, sang suami akhirnya terpaksa setuju, berharap pengorbanannya akan memperbaiki kondisi keuangan keluarga.
Setelah menjalani prosedur yang menyakitkan, suaminya berhasil menjual ginjalnya dan menerima uang sebesar 1 juta rupee atau sekitar $11.500. Uang yang diperoleh dari penjualan ginjal tersebut, sayangnya, tidak hanya hilang, tetapi dicuri oleh istrinya yang kemudian kabur dengan pria lain.
Kisah memilukan ini berlanjut setelah suaminya menyadari bahwa motif sebenarnya istrinya bukan untuk kebaikan keluarga. Setelah sedikit penyelidikan, terungkap bahwa wanita itu telah terlibat asmara dengan seorang pria yang ia temui melalui Facebook. Dengan pelan-pelan membangun hubungan emosional dengan pria itu, ia merencanakan untuk meninggalkan keluarganya dan pindah bersamanya, namun dulu, ia ingin memastikan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari suaminya sebelum pergi.
Setelah dia menghilang dan membawa serta tabungan keluarga, sang suami yang patah hati pun melaporkan kehilangan tersebut kepada pihak berwajib. Polisi kemudian melakukan pencarian dan berhasil menemukan keberadaan wanita itu di Barrackpore. Bersama putrinya yang berusia 10 tahun, suami tersebut serta keluarganya bergegas untuk menemui wanita yang telah mengkhianatinya. Namun, realitas lebih pahit dari yang dibayangkan; wanita itu tidak menunjukkan rasa penyesalan.
Dalam pertemuan tersebut, suaminya meminta penjelasan, tetapi sang istri justru bersikeras untuk tidak membuka pintu rumahnya. Empati sang suami dan anak mereka tidak menciptakan dampak apapun, sementara wanita tersebut menyatakan bahwa ia berhak melakukan apa pun yang ia inginkan. Ia bahkan mengancam akan segera mengajukan gugatan cerai.
Beberapa fakta penting terkait kasus ini adalah:
1. Penjualan organ manusia ilegal di India: Penjualan ginjal tersebut dilakukan dengan cara yang berisiko dan ilegal, mengingat peraturan di negara itu telah melarang praktik ini lebih dari tiga dekade.
2. Manipulasi emosional: Sang istri berhasil meyakinkan suaminya dengan argumen yang kuat tentang tanggung jawab orangtua untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak, meskipun itu semua adalah kebohongan.
3. Penemuan fakta baru: Setelah kepergian sang istri, suaminya baru menyadari bahwa alasan di balik keputusan tersebut tidak ada hubungannya dengan anak mereka.
4. Proses hukum: Kasus ini kini berada di tangan pihak kepolisian, yang menginvestigasi lebih lanjut tentang tindakan penipuan dan penggelapan yang terjadi.
Kisah ini menjadi pengingat akan betapa pentingnya komunikasi dan kepercayaan dalam sebuah hubungan. Sementara itu, meskipun sudah mendapatkan kembali keberanian setelah peristiwa menyakitkan, sang suami harus menghadapi konsekuensi dari keputusan tragis yang diambil tanpa memperhitungkan kemungkinan terburuk. Dengan solidaritas dari keluarga dan pihak berwajib, diharapkan keadilan dapat ditegakkan bagi sang suami dan anaknya yang masih kecil.
