![Tekan Emisi, 189 Kapal PIS Beralih ke Energi Hijau Efisien!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Tekan-Emisi-189-Kapal-PIS-Beralih-ke-Energi-Hijau-Efisien.jpeg)
Jakarta, tren penggunaan energi hijau semakin berkembang pesat, di tengah upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Saat ini, PT Pertamina International Shipping (PIS) menjadi salah satu pelopor dalam industri pelayaran Indonesia dengan langkah signifikan dalam transisi energi. Sejak Januari 2025, PIS telah menerapkan penggunaan bahan bakar B40, yang merupakan campuran 40 persen biodiesel berbasis nabati dan 60 persen bahan bakar fosil, pada seluruh armada domestiknya.
Dengan sebanyak 189 kapal yang beroperasi sepenuhnya menggunakan bahan bakar B40, PIS menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan. Direktur Armada PIS, Muhammad Irfan Zainul Fikri, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan menekan emisi karbon sesuai program transisi energi yang dicanangkan pemerintah.
Penggunaan B40 diyakini bisa memberikan manfaat besar, antara lain:
- Ramah Lingkungan: B40 lebih efektif dalam menekan emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar konvensional.
- Sumber Energi Berkelanjutan: Mengingat komposisi biodiesel berbasis nabati, B40 merupakan alternatif yang lebih bersih untuk industri transportasi laut.
- Mematuhi Regulasi: Langkah ini sejalan dengan kebijakan keberlanjutan yang ditetapkan oleh regulasi internasional, termasuk yang dicanangkan oleh International Maritime Organization (IMO).
Di samping penerapan bahan bakar hijau, PIS juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam teknologi guna meningkatkan efisiensi operasional. Beberapa langkah strategis yang telah ditetapkan oleh perusahaan antara lain:
- Energy Saving Devices (ESD): Teknologi ini telah diterapkan sejak 2022, dan terbukti mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar secara signifikan di beberapa kapal yang beroperasi.
- Teknologi Dual-Fuel: Sistem ini memungkinkan kapal menggunakan kombinasi bahan bakar alternatif dan fosil, dengan potensi penghematan bahan bakar mencapai 30 persen.
Dengan implementasi berbagai teknologi tersebut, PIS mengharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kinerja operasional, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, perusahaan menetapkan target kontribusi bisnis hijau sebesar 34 persen pada tahun 2034 dan menurunkan emisi hingga 32 persen pada tahun yang sama.
“Ke depan, kami berharap PIS dapat menjadi pemimpin dalam industri pelayaran hijau, mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan," ungkap Irfan.
Beralih ke penggunaan energi hijau bukan hanya sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga merupakan langkah strategis bagi perusahaan pelayaran terkemuka seperti PIS untuk mendukung keberlanjutan. Dalam konteks yang lebih luas, transisi ini berkontribusi pada upaya mengurangi jejak karbon global, dan membuka jalan bagi inovasi di sektor energi.
Seiring berkembangnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, langkah PIS diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia dan dunia. Keberhasilan dalam beralih ke energi hijau tidak hanya akan membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap kebutuhan energi masa depan.
Dalam era yang semakin berorientasi pada keberlanjutan ini, langkah-langkah seperti yang diambil oleh PT Pertamina International Shipping menandakan langkah maju menuju industri pelayaran yang lebih hijau dan berkelanjutan.