
Industri logistik di Indonesia tengah berevolusi dengan pesat, dan salah satu pendorong utama perkembangan ini adalah penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dengan semakin kompetitifnya sektor ini, meningkatkan kualitas layanan menjadi suatu keharusan, dan teknologi merupakan kunci untuk mencapainya.
Menyikapi hal ini, Muhammad Said Abdullah, Training & Talent Development Manager J&T Cargo, mengungkapkan pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan yang ada. “Kami percaya bahwa logistik yang efisien adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital,” ujar Said dalam keterangan tertulisnya. Penerapan teknologi AI, menurutnya, adalah langkah yang strategis untuk mengoptimalkan rantai pasokan dan meningkatkan efisiensi operasional.
AI berperan penting dalam mendukung berbagai aspek operasional dalam industri logistik. Salah satu penggunaannya adalah dalam optimasi rute pengiriman. Dengan menggunakan AI, perusahaan dapat menentukan rute tercepat dan paling efisien untuk pengiriman, yang pada gilirannya berdampak pada kecepatan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Selain itu, digitalisasi sistem pelacakan real-time juga memberikan keuntungan besar, karena pelanggan dapat memantau status pengiriman barang mereka secara langsung.
Berinvestasi dalam teknologi ini semakin menjadi prioritas bagi perusahaan-perusahaan logistik. Di J&T Cargo, misalnya, diversifikasi penggunaan AI dan teknologi lainnya diperkirakan akan terus berkembang menuju tahun 2025. Said menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan pengalaman logistik yang lebih efisien, cepat, dan akurat bagi konsumennya. “Di tahun 2025, kami akan terus mengembangkan teknologi dan layanan guna menghadirkan pengalaman logistik yang lebih efisien,” tambahnya.
Pentingnya momen-momen khusus bagi perusahaan logistik juga diakui oleh Said. Misalnya, selama bulan Ramadan, pengiriman bukan hanya sekadar proses logistik, tetapi juga merupakan cara untuk menghubungkan harapan dan kebahagiaan kepada pelanggan. Momen tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi jasa pengiriman untuk menunjukkan nilai lebih dari layanan yang mereka tawarkan.
Selain pengembangan teknologi, J&T Cargo juga merencanakan peningkatan merek mereka yang akan dilakukan pada Mei 2025. Peningkatan tersebut mencakup penyegaran tampilan visual serta optimalisasi layanan secara menyeluruh. Dengan lebih dari 100 pusat gudang distribusi, 8.000 unit kendaraan, dan lebih dari 3.500 outlet yang beroperasi, J&T Cargo berkomitmen untuk menciptakan pengalaman logistik yang lebih profesional, efisien, dan cerdas.
Menurut perkiraan, trafik di industri logistik semakin meningkat setiap tahun. Di tahun 2024, J&T Cargo diperkirakan akan mengirimkan lebih dari 48 juta paket, mencatat pertumbuhan omzet lebih dari 99,5%. Lonjakan signifikan pada semester kedua menunjukkan bahwa permintaan terhadap layanan logistik terus mengalami peningkatan.
Adopsi teknologi AI memang menjanjikan banyak keuntungan, tetapi juga menghadapi tantangan, seperti kebutuhan akan keahlian teknik yang mumpuni dan investasi yang tidak sedikit. Namun, dengan perkembangan yang pesat dalam teknologi AI dan komitmen untuk inovasi, industri logistik di Indonesia tampaknya berada di jalur yang tepat untuk menyongsong masa depan yang lebih efisien dan terhubung.
Melihat semua ini, dapat dikatakan bahwa teknologi AI menjadi fondasi dalam menyingkap tantangan, memperbaiki layanannya, dan memungkinkan industri logistik di Indonesia bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di ranah global. Teknologi akan terus membentuk kembali bagaimana barang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, menjadikan industri ini lebih responsif dan adaptif sesuai kebutuhan zaman.