Teknologi Canggih Amankan Suplai Listrik Saat Lebaran 2025

Libur Lebaran 1446 H tahun ini menjadi momen yang dinanti oleh jutaan masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, di balik kesenangan saat Idulfitri, terdapat peran besar dari PLN Indonesia Power (PLN IP) yang memastikan pasokan listrik tetap andal dan berkualitas. Dalam upayanya, PLN IP memanfaatkan teknologi canggih bernama Reliability & Efficiency Optimization Center (REOC) yang berfungsi untuk memantau dan mengelola sistem kelistrikan secara real-time.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa REOC menggunakan big data dan artificial intelligence (AI) untuk menjaga kondisi operasional pembangkit. “Sistem ini tidak hanya memantau, tetapi juga merancang fitur automatic failure detection yang mampu mendeteksi gangguan lebih awal, sehingga pembangkit tetap efisien dan andal,” ungkapnya. Dengan adanya sistem ini, PLN IP dapat memastikan kecukupan listrik, faktor penting dalam mendukung berbagai aktivitas masyarakat, terutama selama momen besar seperti Ramadan dan Idulfitri.

Selama periode libur panjang, PLN Indonesia Power mengoperasikan 371 mesin pembangkit di seluruh Indonesia, termasuk 49 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memiliki daya mampu netto mencapai 9.435 megawatt (MW) dari total kapasitas 19.497,93 MW. Setiap mesin dijaga ketat untuk memastikan keandalannya sebagai tulang punggung sistem kelistrikan nasional.

PLN IP tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga sumber daya manusia yang handal. Untuk menjamin operasional listrik yang optimal, perusahaan ini menyiagakan 2.193 petugas dalam Posko Siaga Ramadan dan Idulfitri (RAFI). Para petugas ini tetap berjaga selama 24 jam di lapangan untuk memastikan sistem pembangkitan bisa bekerja dengan maksimal. “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk rekan-rekan di unit. Ketika masyarakat merayakan lebaran dan berkumpul dengan keluarga, mereka tetap menjalankan kegiatan penting ini demi Indonesia Terang,” kata M. Hanafi Nur Rifa’i, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN IP.

Dalam menjaga keandalan pasokan listrik, PLN IP juga menyiapkan kesiapan energi primer. Selama bulan Ramadan dan Idulfitri, pasokan batu bara dan energi lainnya dijaga di atas 20 Hari Operasi Pembangkit (HOP), sebuah langkah strategis yang jauh di atas standar minimum yang ditetapkan. Dengan demikian, PLN IP berhasil memastikan bahwa tidak ada gangguan besar yang mengganggu momen penting masyarakat, memberikan ketenangan bagi keluarga-keluarga yang merayakan hari raya.

Kesiapan PLN IP dalam menghadapi lonjakan permintaan pasokan listrik selama Lebaran mencerminkan komitmen perusahaan dalam menerapkan inovasi teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat. Dari pemantauan real-time hingga kesiapan energi primer, setiap langkah diambil untuk menjamin bahwa momen berkumpul bersama keluarga dapat berjalan dengan lancar, tanpa gangguan dari sektor kelistrikan.

Dengan adanya sistem REOC dan kesiapan personel serta energi, PLN Indonesia Power berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat selama momen lebaran yang penuh makna. Harapan akan keandalan pasokan listrik terus menjadi fokus utama, dan PLN IP berkomitmen untuk menjaga layanan yang optimal demi menuju Indonesia yang lebih terang.

Berita Terkait

Back to top button