Sains

Termasuk Elon Musk, 6 Miliarder Siap Beli TikTok!

TikTok, platform media sosial yang tengah populer, berpotensi mengalami perubahan besar dalam kepemilikan. Di tengah situasi ketegangan politik dan bisnis, sejumlah miliarder dunia dirumorkan berencana untuk membeli aplikasi yang telah mengubah cara orang berinteraksi secara online. Di antara nama-nama tersebut, Elon Musk menjadi salah satu yang paling menonjol. Namun, tidak hanya Musk yang berpotensi mengambil alih TikTok. Berikut adalah enam miliarder dan organisasi kaya yang diperkirakan dapat menjadi pemilik baru platform tersebut.

  1. Elon Musk
    Pemilik Tesla dan SpaceX ini memiliki hubungan baik dengan mantan Presiden AS, Donald Trump. Hal ini memberikan Musk kesempatan untuk terlibat lebih jauh dalam akuisisi TikTok. Dengan pengaruh yang dimilikinya dan visi inovatif, Musk bisa jadi calon kuat untuk mengalihkan TikTok ke arah yang lebih baru dan segar.

  2. Larry Ellison
    Pendiri Oracle ini juga masuk dalam daftar calon pemilik TikTok. Oracle sendiri telah berperan penting dengan menyediakan infrastruktur server yang menampung sebagian besar konten TikTok di Amerika Serikat. Dengan hubungan dekatnya dengan Trump, Ellison dinilai memiliki peluang besar dalam mendapatkan aplikasi yang saat ini tengah dibicarakan secara luas.

  3. Frank McCourt
    Miliarder yang dikenal sebagai mantan pemilik tim baseball Los Angeles Dodgers ini juga dirumorkan memiliki ketertarikan untuk mengakuisisi TikTok. McCourt dikenal sebagai sosok strategis dalam dunia investasi dan bisnis, sehingga kemampuannya untuk memanfaatkan TikTok sebagai platform yang lebih besar tidak bisa diabaikan.

  4. Jimmy “MrBeast” Donaldson
    YouTuber terkenal dengan konten bermacam-macam ini telah menjadi salah satu influencer dengan pengikut terbanyak. Dengan perhatian yang besar terhadap TikTok dan keahliannya dalam menciptakan konten viral, kemungkinan MrBeast akan membawa pendekatan baru dalam mengelola TikTok untuk menjangkau kalangan muda lebih luas.

  5. Perplexity AI
    Perusahaan yang berfokus pada kecerdasan buatan ini juga disebut-sebut sebagai calon pembeli TikTok. Dengan teknologi yang bisa mendalami data pengguna TikTok dan membantu platform dalam memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, langkah akuisi oleh Perplexity AI dapat membantu TikTok berinovasi lebih lanjut dalam fitur-fitur mereka.

  6. Pemerintah AS
    Tak ketinggalan, pemerintah AS sendiri juga berusaha mempertahankan kontrol atas TikTok. Presiden Trump pernah menyatakan bahwa AS perlu memiliki 50 persen kepemilikan saham dalam aplikasi tersebut untuk menjaga keamanan nasional. Hal ini mencerminkan perhatian pemerintah atas data pengguna dan potensi risiko yang dihadapi terkait kepemilikan asing.

Situasi ini semakin rumit lantaran keputusan sebelumnya oleh Trump yang menghentikan penegakan larangan terhadap TikTok. Upaya larangan itu mencerminkan ketegangan yang terus berlangsung antara Amerika Serikat dan China, mengingat TikTok dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance. Meskipun ByteDance menolak gagasan akuisisi, rumor mengenai kemungkinan calon pemilik baru semakin mengganas, terutama di kalangan miliarder teknologi yang mencari peluang dalam industri baru.

Para miliarder ini tidak hanya membawa modal yang besar, tetapi juga ide-ide inovatif dan jaringan yang luas, yang bisa mengubah wajah TikTok ke depan. Sementara waktu akan menjawab siapa yang akhirnya akan mengambil alih, potensi akuisisi ini menimbulkan harapan baru bagi pengembangan TikTok sebagai salah satu platform media sosial terkemuka di dunia. Ketika situasi politik dan ekonomi terus berkembang, ini adalah saat yang menarik bagi semua pihak yang terlibat untuk menyaksikan bagaimana langkah selanjutnya dalam perjalanan TikTok akan terwujud.

Maya Putri

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button