Jennifer Coppen, seorang selebgram yang tengah naik daun, belakangan ini menjadi pusat perhatian publik setelah mengumumkan kehamilannya di luar nikah. Kehamilan ini terjadi saat ia menjalin hubungan dengan Dali Wassink, yang kini telah meninggal dunia. Dalam berbagai wawancara, Jennifer mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk tetap melahirkan anak meskipun dalam situasi yang penuh tantangan.
Dalam sebuah podcast yang diadakan oleh Denny Sumargo, Jennifer berbagi tentang keputusan sulit yang dihadapi. Ia menyatakan, “Sebagai seorang Muslim, saya percaya bahwa setiap kehidupan berharga dan harus dihargai. Meskipun ada stigma negatif, saya merasa bertanggung jawab untuk melahirkan dan membesarkan anak saya.” Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap keyakinan pribadinya dan tanggung jawab sebagai seorang ibu.
Banyak yang tidak menyangka bagaimana reaksi keluarga Dali Wassink, khususnya ibunya, Yaya, ketika mengetahui kabar kehamilan Jennifer. Jennifer mengungkapkan perasaannya saat hendak memberi tahu ibu mertuanya. “Saya merasa takut, apalagi kami belum terikat secara resmi saat itu. Tetapi saya tahu bahwa saya harus jujur,” katanya. Meskipun ada rasa cemas, Jennifer menyampaikan bahwa Yaya menerima kabar tersebut dengan lapang dada, bahkan ada kesan bahwa sang ibu mertua sudah bisa memprediksi situasi tersebut sejak awal.
Sejak kehilangan Dali Wassink, Jennifer mengaku mengalami masa berduka yang mendalam. Hal ini mempengaruhi kesehatan mentalnya, dan ia terus berjuang untuk menemukan kembali kebahagiaan. Kendati demikian, dokter menyarankan agar ia fokus pada persiapan menyambut kelahiran anaknya. Jennifer pun telah memikirkan siapa yang akan menjadi wali bagi anaknya jika ia tidak bisa lagi menemani, sebuah tindakan yang menunjukkan kebesaran hati dan kesiapannya sebagai seorang ibu.
Dalam konteks sosial dan budaya, kehamilan di luar nikah sering kali masih menghadapi stigma yang cukup berat. Jennifer sendiri mengakui bahwa ia mengalami tekanan dari berbagai pihak, baik itu di media sosial maupun dalam interaksi langsung. Namun, ia berusaha mengabaikan komentar negatif tersebut dan fokus pada kebahagiaan anaknya serta menjalani kehidupan dengan cara yang positif.
Di tengah kontroversi yang menyertainya, Jennifer tetap berupaya menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar selebgram, tetapi juga seorang perempuan yang bertanggung jawab. Publik pun memberikan reaksi beragam terhadap keputusannya, ada yang mendukung penuh, tetapi tak jarang juga yang mengkritik.
Selama masa kehamilan ini, Jennifer mencurahkan banyak perhatian pada keperluan anaknya dan juga melakukan persiapan seremonial untuk menyambut kelahiran. Ia menunjukkan betapa pentingnya peran seorang ibu, meskipun dalam keadaan yang tidak sempurna sekalipun. Melalui media sosial, Jennifer juga berbagi perjalanan emosionalnya, memberi inspirasi kepada banyak perempuan lain yang mungkin mengalami situasi serupa.
Kisah Jennifer Coppen memberikan gambaran yang lebih dalam tentang isu sosial yang sering kali disoroti, dan berkontribusi pada diskusi tentang norma-norma dalam masyarakat. Apapun penilaian orang lain, keberanian Jennifer untuk melahirkan di tengah stigma menegaskan bahwa setiap pilihan dalam hidup tidak boleh dihakimi secara sepihak dan setiap kehidupan harus dihargai. Keputusan ini diambil dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab, menyisakan pelajaran berharga tentang cinta dan pengorbanan seorang ibu.
