THR Driver Ojol Sudah Cair: Kinerja Penentu hingga Rp1,6 Juta!

Jelang Lebaran 2025, para pengemudi ojek online (ojol) merasakan sukacita karena Tunjangan Hari Raya (THR), yang diistilahkan oleh perusahaan sebagai Bonus Hari Raya (BHR), telah mulai disalurkan. Namun, jumlah BHR yang diterima tiap pengemudi tidaklah seragam. Gojek dan Grab, dua perusahaan ride-hailing terbesar di Indonesia, telah lebih dulu menyalurkan BHR kepada para mitra pengemudi mereka, namun besaran bonus ini sangat bergantung pada kinerja masing-masing individu.

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, banyak pengemudi ojol yang mulai membagikan jumlah BHR yang mereka terima, memberikan gambaran variatif mengenai besarnya tunjangan. Gojek mulai menyalurkan BHR pada tanggal 22 Maret 2025, diikuti oleh Grab yang melakukan hal serupa pada 23 Maret 2025. Meskipun demikian, tidak semua pengemudi mendapatkan BHR, dan perusahaan membagi tanggung jawab ini ke dalam lima kategori berdasarkan kinerja: Mitra Harapan, Mitra Andalan, Mitra Unggulan, Mitra Juara, dan Mitra Juara Utama.

Dalam kategori Mitra Juara Utama, pengemudi bisa menerima BHR sekitar 20% dari pendapatan bersih mereka. Untuk pengemudi roda dua, estimasi BHR yang diterima mencapai Rp900 ribu, sedangkan pengemudi roda empat bisa mendapatkan hingga Rp1,6 juta. Di sisi lain, Grab memberikan BHR kepada sekitar 500 ribu mitra driver, dengan jumlah yang bervariasi, tergantung pada performa mereka selama 12 bulan terakhir. Driver roda empat memperoleh BHR antara Rp50 ribu hingga Rp1,6 juta, sementara pengemudi roda dua mendapatkan antara Rp50 ribu hingga Rp850 ribu.

Kebijakan ini, yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, menekankan bahwa THR bagi pengemudi ojol harus didasarkan pada performa individu. Gojek dan Grab sepakat dengan prinsip ini, di mana pengemudi yang aktif dan memenuhi target kinerja akan mendapatkan BHR yang lebih besar. Sebaliknya, mereka yang kurang aktif mungkin tidak mendapatkan BHR sama sekali atau hanya menerima jumlah yang minimal. Selain itu, durasi keanggotaan juga menjadi faktor penting dalam penentuan besaran BHR. Pengemudi yang telah lama bergabung cenderung memperoleh bonus yang lebih besar dibandingkan driver yang baru bergabung.

Dengan kebijakan yang mengaitkan BHR dengan kinerja dan lama bergabung, diharapkan dapat meningkatkan motivasi pengemudi ojol untuk memberikan layanan yang lebih baik dan konsisten. Pemberian BHR ini juga berfungsi sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka sekaligus memacu semangat pengemudi untuk tetap loyal di tengah persaingan yang semakin ketat di industri transportasi online.

Langkah ini tidak hanya menjadi insentif bagi pengemudi, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Meningkatnya motivasi dan kepuasan pengemudi diharapkan akan berdampak positif pada pelayanan yang diterima oleh pengguna jasa ojol.

Sebagai bagian dari tren yang lebih luas, kebijakan ini menunjukkan bahwa industri transportasi online mulai memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan pengemudi. Ke depan, diharapkan perusahaan-perusahaan ride-hailing lainnya dapat mengikuti jejak ini, dengan memberikan insentif yang lebih adil dan transparan bagi mitra pengemudi mereka. Keberadaan BHR diharapkan bukan hanya sekedar tunjangan semata, melainkan juga menjadi penggerak kualitas layanan dan loyalitas pengemudi di tengah dinamika pasar yang terus berkembang.

Berita Terkait

Back to top button