Aplikasi TikTok masih belum dapat diakses melalui Google Play Store dan App Store di Amerika Serikat, hingga tanggal 23 Januari 2025. Hal ini diketahui setelah munculnya kabar dari USA Today yang menyatakan bahwa aplikasi populer berbasis video tersebut tidak ditemukan di kedua platform, sekaligus mengulangi isu yang sudah berlarut-larut mengenai status hukumnya di negeri Paman Sam.
Dalam pernyataan resmi, pihak Apple mengungkapkan bahwa TikTok dan semua aplikasi yang dikembangkan oleh ByteDance, induk perusahaan TikTok, tidak lagi tersedia di toko aplikasinya. "Pengunjung dari Amerika Serikat mungkin memiliki akses terbatas ke aplikasi tersebut," demikian tertulis di App Store. Sementara itu, Google Play Store juga menjelaskan situasinya dengan menyatakan, "Unduhan untuk aplikasi ini dijeda karena persyaratan hukum AS saat ini."
Sebelumnya, aplikasi ini sempat menghadapi tantangan hukum dari pemerintahan yang dipimpin oleh mantan Presiden Donald Trump, yang khawatir bahwa data pengguna TikTok di AS dapat diakses oleh pemerintah China. Namun, dalam perkembangan terbaru, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang memberikan kesempatan kepada ByteDance untuk membuktikan bahwa tidak ada data yang dicuri dari pengguna di AS selama 75 hari ke depan. Ini menjadi angin segar bagi TikTok yang sudah beberapa bulan tak beroperasi penuh di negara tersebut.
Dalam konteks ini, terdapat beberapa poin penting yang perlu dicatat seputar situasi TikTok di AS:
Larangan dan Alasan Hukum: Eksekutif yang dikeluarkan Trump sejatinya bertujuan untuk meringankan beban hukum yang dihadapi TikTok. Namun, sampai saat ini, larangan perundang-undangan masih berlaku.
Kesepakatan Usaha Patungan: Trump juga memberikan peluang bagi TikTok untuk menjalin perjanjian usaha patungan dengan mitra lokal di AS. Meskipun ini terlihat sebagai peluang untuk melanjutkan operasional TikTok, laporan menunjukkan bahwa CEO TikTok, Shou Chew, menolak ide tersebut. Alasan penolakannya saat ini belum terungkap.
Hubungan dengan Pemimpin AS: Meski Shou Chew dan Trump memiliki hubungan yang dikabarkan baik, hal ini memperlihatkan kemungkinan bahwa TikTok masih memiliki peluang untuk beroperasi di AS di masa depan. Shou Chew bahkan pernah terlihat menghadiri acara pelantikan Trump dan berpartisipasi dalam kegiatan di gereja.
Pengaruh Terhadap Pengguna: Masyarakat AS yang biasa menggunakan TikTok kini harus mencari alternatif lain untuk mengakses konten video karena ketidakpastian ini. Beberapa pengguna melaporkan peningkatan perhatian terhadap platform lain seperti Instagram Reels dan YouTube Shorts.
- Dampak Jangka Panjang: Ketidakpastian mengenai masa depan TikTok di AS juga bisa berdampak pada reputasi dan citra platform di pasar global. Banyak pihak yang menunggu keputusan resmi dari pemerintah AS dan TikTok mengenai langkah selanjutnya.
Sementara situasi ini terus berkembang, penting bagi pengguna untuk tetap mengikuti berita terkini mengenai TikTok, baik untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin dihadapi aplikasi tersebut maupun untuk mencari alternatif platform jika diperlukan. Dengan adanya perintah eksekutif dari Trump, banyak yang berharap bahwa jalan menemukan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak masih terbuka lebar. Namun, ketidakpastian hukum yang menyelimuti perusahaan teknologi asal China ini tetap menjadi perhatian utama bagi pengguna di AS.