
Timnas Indonesia U-20 mengalami kekecewaan besar setelah gagal melaju ke perempatfinal Piala Asia U-20 2025. Dalam kompetisi yang digelar di China ini, langkah skuad Garuda Nusantara terhenti usai menelan dua kekalahan telak di fase grup. Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, pun menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dari pihak PSSI untuk meningkatkan kinerja tim di masa mendatang.
Dalam dua laga awal Grup C, Timnas Indonesia U-20 harus menerima pil pahit. Di pertandingan pertamanya, mereka kalah dari Iran U-20 dengan skor 0-3, lalu pada laga kedua, mereka kembali mengalami nasib yang sama ketika menghadapi Uzbekistan U-20 yang berakhir dengan skor 1-3. Kekalahan ini tentu mengecewakan, terutama mengingat persiapan matang yang telah dilakukan oleh tim, seperti pemusatan latihan di Eropa dan serangkaian laga uji coba internasional.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan Timnas Indonesia U-20 tampil maksimal di Piala Asia. Namun, hasil yang diraih bertolak belakang dengan harapan yang ditinggi oleh para penggemar dan analis. Dalam pandangan Kusnaeni, saat ini adalah waktu yang tepat bagi PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait performa tim. Menurutnya, evaluasi penting untuk mengetahui faktor penyebab di balik hasil yang buruk.
Kusnaeni menyatakan, “Tentu harus ada evaluasi secara keseluruhan. Apakah persiapan yang kurang, materi pemain yang terbatas, atau kemampuan pelatih belum cukup untuk membawa timnas U-20 bersaing di level Asia.” Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk mengidentifikasi apa yang kurang dari persiapan tim dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.
Meskipun hasil di Piala Asia U-20 2025 tidak memuaskan, Kusnaeni tetap memberikan apresiasi kepada pemain yang telah berjuang keras. “Kita patut mengapresiasi perjuangan dan kerja keras pemain sejak tampil di kualifikasi hingga di putaran final Piala Asia ini. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka ke depannya,” ujarnya. Ia berharap para pemain dapat mengambil pelajaran dari pengalaman berharga ini untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan mereka di masa mendatang.
Dengan tersingkirnya Timnas Indonesia U-20 dari Piala Asia, mimpi untuk tampil di Piala Dunia U-20 2025 pun ikut sirna. Di turnamen ini, hanya empat tim teratas yang berhak mendapatkan tiket ke ajang tersebut. Dengan satu laga tersisa melawan Yaman U-20, yang hanya bersifat formalitas, harapan untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia sudah tertutup.
Melihat ke depan, ada beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan oleh PSSI dan staf pelatih untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia U-20, di antaranya:
Evaluasi Materi Pemain: Menilai apakah materi yang dimiliki saat ini cukup baik untuk bersaing di tingkat Asia.
Perbaikan Metode Pelatihan: Memperbaiki atau mengubah metode pelatihan yang digunakan agar lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan pemain.
Pelatihan Mental: Menyediakan pelatihan mental yang lebih baik untuk mempersiapkan pemain menghadapi tekanan di pertandingan level tinggi.
- Jadwal Uji Coba yang Lebih Kompetitif: Mengatur jadwal laga uji coba melawan tim-tim yang memiliki kualitas setara atau lebih baik, untuk memberi pengalaman lebih kepada para pemain.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Timnas Indonesia U-20 bisa lebih bersaing di masa mendatang dan memenuhi harapan besar untuk berprestasi lebih tinggi di level Asia. Hasil dari Piala Asia U-20 2025 ini seharusnya menjadi pendorong bagi semua pihak untuk berusaha lebih keras demi kemajuan sepak bola Indonesia.