Timnas Takluk: Kluivert dan Erick Dapat Kritikan, Shin Tae-yong Dirindukan

Kekalahan telak 1-5 yang dialami Timnas Indonesia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia di Stadion Sydney Football pada Kamis (20/3/2025) memicu gelombang reaksi publik yang beragam. Menurut laporan PT Binokular Media Utama mengenai pemantauan sentimen media, eksposur tentang laga ini mencapai puncaknya pada sore hari, di mana warganet secara aktif membahas performa tim dan memunculkan beragam kritik terhadap pelatih Patrick Kluivert dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Data yang diolah oleh Binokular menunjukkan bahwa isu kekalahan ini dibicarakan sebanyak 101.659 kali, dengan total engagement mencapai 5.712.521 di berbagai platform sosial media seperti X, TikTok, dan Instagram. Dari 5.976 artikel berita yang diteliti, 68,6% mengandung sentimen positif, merujuk pada apresiasi terhadap perjuangan Timnas Indonesia, meski 29,4% mengungkapkan sentimen negatif. Media sosial menunjukkan bahwa sentimen negatif mencapai angka 40,2%, di mana banyak terdapat keluhan dan desakan untuk mundurnya Kluivert.

Salah satu titik sorot yang menjadi bahan perbincangan warganet adalah kegagalan aksi penalti oleh Kevin Diks, yang dianggap menurunkan mental pemain. “Kegagalan tersebut dinilai warganet menjadi penyebab menurunnya mental pemain. Setelah momen itu, Timnas tampaknya goyah dan kemasukan banyak gol,” ungkap Danu Setio Wihananto, Manajer Sosial Media Data Analytics Binokular.

Kritik juga mengarah pada keputusan pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Kluivert. Tagar #KluivertOut sempat menjadi trending topic di platform X, menunjukkan ketidakpuasan warganet terhadap kinerja pelatih baru ini. Banyak suporter yang merindukan Shin Tae-yong, yang dikenal dengan pendekatan strategisnya yang lebih baik dalam mengelola tim. “Selain Kluivert, warganet juga meminta PSSI dan Erick Thohir bertanggung jawab atas kekalahan Timnas Indonesia,” lanjut Danu.

Pelatih Patrick Kluivert menyatakan kekecewaannya atas hasil pertandingan namun menegaskan bahwa timnya telah berjuang maksimal. Di sisi lain, pelatih Australia, Tony Popovic, mengungkapkan kepuasan atas performa timnya dan kemenangan yang meyakinkan. Dalam konteks ini, banyak kalangan menyadari bahwa ekspektasi publik terhadap performa Timnas Indonesia sangat tinggi, terutama setelah pergantian pelatih yang diharapkan bisa membawa perubahan positif.

Penting untuk dicatat bahwa akun-akun media sosial resmi seperti @timnasindonesia, @pssi, serta akun Erick Thohir dan Kluivert sendiri menerima banyak interaksi dari warganet. Banyak di antara mereka menyuarakan ketidakpuasan terhadap hasil pertandingan, dengan menggandeng berbagai media sosial sepakbola dalam perbincangan ini. Akun-akun influencer seperti @coachjustinl dan @unmagnetism turut mengemukakan pendapat mereka mengenai kekecewaan yang dirasakan oleh para penggemar.

Dari sudut pandang analisis, dinamika yang terjadi pasca kekalahan ini dapat dipahami sebagai konsekuensi alami dari tingginya ekspektasi publik menyusul pengangkatan pelatih baru. “Dinamika ini menjadi hal yang wajar mengingat tingginya sorotan terhadap pencopotan Coach STY dan ekspektasi pada penggantinya, yakni Coach Kluivert,” papar Ridho Marpaung, Vice President Operation Binokular Data Analytics.

Kekalahan besar ini tidak hanya berdampak pada kondisi mental pemain, tetapi juga menciptakan keresahan di kalangan penggemar Timnas Indonesia. Juara bertahan yang sudah kehilangan banyak dukungan ini kini dihadapkan pada tantangan berat untuk membangkitkan kembali kepercayaan publik, yang tentu sangat mengandalkan performa tim di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button